Sampah Plastik "Disulap" Jadi Karya Seni
- ratna tia
- Dec 19, 2017
- 3 min read
Peduli dengan sampah | tas spunbond grosir

"Gerakan bersih-bersih ini akan kami lakukan setiap bulan dengan melibatkan pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum," katanya, sebagaimana dikutip Antara.
Bupati menginstruksikan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Buleleng untuk membuat rancangan program "Buleleng Bebas Sampah Plastik". "Kami juga mengimbau warga agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai," tambah Agus Suradnyana.
Masyarakat yang ikut gerakan itu menjaring sampah yang hanyut di sungai hingga ke muara. Kemudian mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Undiksha itu, mengumpulkannya, dan merangkainya menjadi karya instalasi.
"Aksi ini mesti dimulai dari hal-hal yang kecil secara kontinyu untuk menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat menjadi peduli dengan sampah," kata Wayan Sudiarta, Pembina Mapala Undiksha.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, mengajak pelajar dan mahasiswa di daerah itu lebih aktif lagi dalam mengatasi persoalan sampah.
Sampah-sampah plastik itu berasal dari sampah yang dipungut peserta gerakan bersih-bersih dari sungai di Kelurahan Banyuning hingga eks-Pelabuhan Buleleng, Bali, Minggu (17/3).
Sampah tersebut kemudian dirangkai menjadi sebuah karya seni instalasi, yang langsung dipamerkan untuk masyarakat luas.
Ide kreatif sejumlah mahasiswa di Bali, patut diacungi jempol. Para Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, itu mampu "menyulap" sampah plastik menjadi karya seni.
Sampah di Kota Jayapura Dihargai Rp 1000 Per Kilogram | tas spunbond grosir
Setiap jenis hasil kerajinan sampah yang sudah dikelola di hargai mulai dari Rp15 ribu hingga Rp500 ribu. Kerajinan tangan seperti bunga, tempat tisu dari kertas, pot bunga dari di jahit dari pewangi pakaian. Kendalanya ada di pemasaran.
"Kami terus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mau memanfaatkan sampah agar bernilai ekonomi. Setiap bulan pengrajin dari daur ulang sampah terus bertambah. Pemasaran kami di Jawa," kata Frangky.
Setiap jenis hasil kerajinan sampah yang sudah dikelola di hargai mulai dari Rp15 ribu hingga Rp500 ribu. Kerajinan tangan seperti bunga, tempat tisu dari kertas, pot bunga dari di jahit dari pewangi pakaian. Kendalanya ada di pemasaran.
"Kami terus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mau memanfaatkan sampah agar bernilai ekonomi. Setiap bulan pengrajin dari daur ulang sampah terus bertambah. Pemasaran kami di Jawa," kata Frangky.
Franky menjelaskan, jenis sampah yang bisa dikelola seperti tutup botol platik, botol plastik, kertas, karton, dan masih banyak lagi yang dinilai layak di daur ulang.
"Setiap 10 kilo sampah di konversi ke dalam bentuk tabungan. Setelah tiga bulan, tabungan boleh diambil uangnya. Biasanya ada yang ambil saat kenaikan kelas untuk kebutuhan anak, ada juga untuk kebutuhan saat saat Natal atau lebaran," kata Frangky.
"Per kilo dihargai bervariasi mulai dari Rp1000. Katakanlah satu ibu punya sampah 200 kilo, dari 200 kilo itu paling 10 kilo di daur ulang, tugas kami di Bank Sampah Jayapura (BSJ) membantu memasarkan. Hasilnya kami kembalikan ke masing-masing kelompok untuk di tabung layaknya rekening," kata Kepala Divisi Operasional dan Produksi BSJ, Frangky Nelson Numbery, Kamis (31/8/17).
Bank Sampah Jayapura memberikan nilai lebih pada setiap jenis sampah yang bisa di daur ulang.
Hevon Pheriantsih Janos Mengubah Sampah Menjadi Berkah | tas spunbond grosir
Komunitas Masyarakat Sadar Lingkungan ini diresmikan satu tahun yang lalu, pada tanggal 17 Januari 2016. Oleh Hevon, masyarakat tidak hanya diajak untuk mengumpulkan, memilah dan menabung sampah saja. MY DARLING ini memiliki beberapa kegiatan unggulan sebagai ladang pemberdayaan dan meningkatkatkan kreativitasi para Ibu Rumah Tangga.
Realita inilah yang mendorong Hevon Pheriantsih Janos, seorang warga di Perumahan Bojong Depok Baru Kecamatan Bojonggede mengadakan kegiatan menabung sampah atau yang lebih dikenal dengan Bank Sampah yang dinamakan "MY DARLING COMMUNITY".
( Baca : Stand EDUKASI Daur Ulang Sampah Rumah Cagar Desa Gondangan Tawangsari Tembarak Temanggung )
Jika membicarakan masalah sampah, maka negeri kita "Indonesia" masuk dalam peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke Laut setelah Tiongkok. Hal itu berkaitan dengan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menyebut plastik hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam waktu satu tahun saja, sudah mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik.
Comments