top of page

Peringati Hari Bumi, Siswa SD Ajak Kurangi Penggunaan Kantong Plastik

Mengurangi pemakaian kantong plastik | tas promosi







Lebih lanjut Nining menambahkan, sejak dini anak-anak memang harus ditanamkan kesadaran akan cinta lingkungan, maka dari itu SD Muhammadiyah Nanga Pinoh sengaja melaksanakan peringatan Hari Bumi, untuk memberi contoh sekolah lain pada kegiatan berikutnya. "Sehingga saat mereka telah dewasa nanti mereka telah paham betapa pentingnya menjaga lingkungan," katanya.


"Daur ulang memang mampu mengurangi jumlah sampah plastik namun manusia terlalu banyak menggunakan plastik sehingga tidak mampu didaur ulang, cara termudah adalah dengan cara mengurangi penggunaan kantong plastik. Jadi kalau memang tidak terlalu perlu jangan minta plastik saat berbelanja," jelasnya.


Nining menambahkan, setiap tahun lebih dari 100.000 hewan laut dan satu juta burung mati karena memakan dan tersedak plastik. Proses produksi plastik menghasilkan jutaan ton gas rumah kaca yang mempercepat perubahan iklim dan pencemaran udara.


"Kantong plastik inikan tidak ramah lingkungan dan merusakan tanah, karena lama sekali terurai, paling tidak dengan mengurangi pemakaian kantong plastik usia bumi bisa menjadi lebih lama, kita ajak semua masyarakat termasuk para pemilik toko," jelasnya.


Nining menambahkan, selama ini kesadaran masyarakat Melawi untuk menjaga lingkungan masih relatif rendah. Saat hendak berbelanja sedikit saja mereka harus menggunakan kantong plastik, padahal diketahui bersama dampak dari penggunaan kantong plastik ini tidak baik bagi kelangsungan bumi.



Nining mengatakan, aksi yang dilakukan kali ini merupakan kali pertama dilaksanakan di Kabupaten Melawi. Kata dia, SD Muhammadiyah ingin menjadi pelopor pada peringatan Hari Bumi, sehingga ke depan akan semakin banyak masyarakat yang cinta akan lingkungan.


"Dengan mengurangi penggunaan kantong plastik mari jadikan Melawi lebih bersih dan sehat," kata Kepala SD Muhammadiyah Nining Sahroni di sela-sela kegiatan.


Pada peringatan hari bumi kali ini, para pelajar mengajak masyarakat sama-sama mengurangi pemakaian kantong plastik dalam setiap kegiatan. Dengan tema "Save our eart mari bersama kurangi penggunaan plastik".


Puluhan pelajar SD Muhammadiyah Nanga Pinoh Melawi, memungut sampah dan bagi-bagi stiker di kawasan Tugu Juang, Pasar Nanga Pinoh Rabu (22/4/2015). Aksi damai ini untuk memperingati Hari Bumi.



Carrefour Kurangi Penggunaan Kantung Belanja Plastik | tas promosi


“Kami berharap kegiatan yang kami lakukan ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan karena kami sadar bahwa sampah plastik menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di bumi. Dengan membeli Green Bag, pelanggan ikut berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan lingkungan," kata Adji Srihandoyo, Corporate Affairs Director, PT. Carrefour Indonesia.


Hingga tahun 2010 Carrefour Grup telah mengurangi penggunaan kantung belanja plastik sebesar 10 milyar kantung. Saat ini gerai-gerai Carrefour di Eropa (Perancis, Spanyol, Belgia, Polandia, Italy, Rumania), di Asia (Cina, Taiwan) dan di Amerika Latin (Brazil, Argentina), sudah mengimplementasikan program ini.


Sejak tahun 2006, Carrefour secara global telah melaksanakan Program Pengurangan Penggunaan Kantung Belanja Plastik di beberapa negara dan menyarankan konsumen untuk menggunakan kantung belanja yang bisa dipakai kembali.


"Adanya tanggapan positif dari pelanggan yang perduli terhadap lingkungan menambah keyakinan Carrefour melanjutkan di gerai lainnya secara bertahap," tuturnya.


Program ini merupakan rangkaian dari Pelaksanaan Program Pengurangan Penggunaan Kantong Belanja Plastik yang diawali pelaksanaan pilot projectnya di Carrefour Sunset Denpasar dan Carrefour Imam Bonjol di Bali dalam rangka mendukung Hari Tanpa Kantung Plastik Sedunia yang jatuh pada setiap tanggal 3 Juli.


Sedang bagi pelanggan yang tetap menginginkan menggunakan kantong belanja plastik Carrefour yang degradable atau dapat terurai paling lama 2 tahun, pelanggan masih dapat membelinya di kasir dengan harga Rp 200,-/kantong untuk kantong plastik kecil dan Rp 400,-/kantong untuk kantong plastik besar”, ujar Hendrik Adrianto, Head of External Communication & CSR, PT. Carrefour Indonesia dalam keterangan tertulis, Senin (15/10/2012).


“Pelanggan Carrefour dapat membeli “Green Bag“ atau kantong belanja ramah lingkungan yang dapat dipakai kembali seharga Rp 9.900,-/kantong.


Untuk itu, tujuh gerai Carrefour tersebut tidak lagi memberikan kantung belanja plastik secara gratis kepada para pelanggan. Sebagai gantinya, Carrefour menyarankan pelanggan untuk membawa kantong / keranjang belanjanya sendiri atau membeli Green Bag.

Carrefour Indonesia berinisiatif untuk mengurangi pemakaian Kantong Belanja Plastik serentak di 7 (tujuh) gerai Carrefour di Lebak Bulus, Ambarukmo Yogya, Maguwo Yogya, Srondol Semarang, DP Mall Semarang, Citra Garden Medan dan Medan Fair mulai tanggal 15 Oktober 2012.


Kementerian Lingkungan Sebut Moratorium Tambang Emas Belum Perlu | tas promosi


Koordinator Jaringan Advokasi Tambang Nasional Merah Johansyah Islamil mengatakan pemerintah harus segera memoratorium tambang emas baik milik masyarakat ataupun korporasi. Sebab, saat ini Indonesia sudah darurat merkuri.


"Baik menggunakan sianida maupun merkuri, dampaknya sama-sama mencemari lingkungan," tuturnya. "Jadi penambangan emas haru segera dimoratorium."


Koordinator Jaringan Advokasi Tambang Nasional Merah Johansyah Islamil mengatakan pemerintah harus segera memoratorium tambang emas baik milik masyarakat ataupun korporasi. Sebab, saat ini Indonesia sudah darurat merkuri.


"Baik menggunakan sianida maupun merkuri, dampaknya sama-sama mencemari lingkungan," tuturnya. "Jadi penambangan emas haru segera dimoratorium."


"Sambil berjalan, kami lihat dulu untuk uji coba BPPT di Poboyo (untuk pengolahan emas tanpa menggunakan merkuri)," ujarnya.


Selain itu, semua lini di lembaga terkait di pemerintahan sudah turun untuk mengatasi penggunaan merkuri dan penambangan bahan merkuri, yakni cinnabar, di Indonesia. "Sebab, merkuri ini akan menjadi racun jika meresap ke lingkungan kita dan sangat membahayakan," ucapnya.


Sejauh ini, Siti melihat ratifikasi Konvensi Minamata merupakan langkah penting. Pemerintah, kata dia, telah meratifikasi Konvensi Minamata melalui Undang-undang Nomor 17 Tahun 2017.


Perjanjian tentang merkuri tersebut merupakan perjanjian yang pertama untuk isu bahan kimia yang dihasilkan Badan Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam 10 tahun terakhir.


"Sebab, dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) ada alternatif selain menggunakan merkuri untuk mengolah emas, seperti sianida, tiosulfat, dan thiourea," katanya di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2017. Menurutnya, tambang emas di Indonesia masih dibutuhkan asalkan tidak menggunakan merkuri dalam mengolahnya.


Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan pemerintah belum berencana melakukan moratorium terhadap tambang emas yang menggunakan merkuri.


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan belum berencana melakukan moratorium terhadap penambangan emas di Indonesia meski terindikasi merusak lingkungan karena menggunakan merkuri.


Goodybag BSD
bottom of page