top of page

Indahnya Aksesori Berbahan Kain Perca

  • Writer: ratna tia
    ratna tia
  • Dec 11, 2017
  • 4 min read

Beragam aksesori buatan anggota perkumpulan Perca Nyeni Tatar Sunda Bandung | spunbond indonesia







Betty mengungkapkan bahwa Pentas bersama para pelaku usaha asal Bandung lainnya pernah memamerkan produk-produknya keluar kota seperti Medan dan Makassar di bawah Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung.

"Perca Bandung di luar kota direspons sangat antusias, dan itu diluar dugaan," katanya.


"Sebuah karya perca akan mencerminkan kepribadian," ucapnya.


Membuat kerajinan tangan dengan perca diyakini memerlukan usaha yang kontinyu. Perajinnya harus rutin mengasah keterampilannya. Tak hanya rajin, tapi juga butuh nyali untuk memadukan beragam warna hingga tercipta warna yang harmonis.


"Saat ini Bandung ditimbun limbah yang banyak. Kota ini juga dominan busana. Jadi kami cari bahan baku yang termurah dan rasanya tidak sulit dicari. Kami putuskan pakai perca agar kreativitas pembuatnya terasah dan bisa berinovasi karena cakupan perca luas," kata Betty.


Beberapa produk yang dihasilkan antara lain aksesori interior seperti tempat tisu, sprei, bed cover, cempal, selimut bayi, dompet koin, dan alas piring. Produk-produk tersebut sering ditampilkan di sejumlah pameran kerajinan tangan di Kota Bandung. Produk-produk kreasi para anggota Pentas pun disimpan di Little Bandung di bandara.


"Kami bikin perca sambil rapat di taman-taman Kota Bandung," ujar Betty, salah satu pengurus Pentas saat ditemui di Pasar Baru Square Jalan Otista Bandung, pekan lalu.


Berawal dari pelatihan yang digelar oleh Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung, para ibu rumah tangga belajar membuat suatu produk yang memiliki nilai seni dan jual. Untuk meningkatkan kompetensi para anggotanya, Pentas kerap melakukan pertemuan dua kali dalam seminggu.


Fleksibilitas kain perca membuat para perajin terdorong untuk membuat inovasi. Kelebihan itulah yang menjadi alasan perkumpulan Perca Nyeni Tatar Sunda Bandung (Pentas) membuat berbagai macam produk dari kain perca.


AIN perca dikenal bisa diterapkan untuk membuat beragam aksesori dengan cakupan luas. Tak terbatas pada busana saja, perca pun bisa dikreasikan pada sendal, sepatu, tas, jaket, baju, hiasan interior dan eksterior.

Tas Rotan yang Kini Banyak Dipakai Artis dan Influencer Fashion | spunbond indonesia


Gaya apapun rasanya cocok untuk memakai tas ala musim panas ini. Dari dress kasual hingga padanan yang agak formal seperti setelan warna senada. Tertarik mencoba tren hangat di musim ini?


Untuk tahun 2018, beberapa desainer dunia juga sudah memprediksi bila tas rotan akan kembali jadi it bag di musim semi. Label-label yang mengeluarkan koleksi tas rotan ini antara lain adalah Miu Miu, Kate Spade hingga Emporio Armani sepanjang pekan mode dunia kemarin.


Menilik ke belakang, ternyata tren tas rotan ini awalnya dipopulerkan oleh aktris Jane Birkin sekitar tahun '70-an. Waktu itu, Jane sering tampil dengan tas rotan bentuk keranjang selama musim panas. Dia memakai tas rotannya untuk jalan-jalan santai di kota, atau memadukannya bersama gaun sheer hitam untuk makan malam.



Model tas dari rotan ini mulai jadi perhatian saat perancang mode dunia menampilkannya sebagai tren musim semi 2017. Beberapa nama di antaranya adalah Dolce & Gabbana, Charlotte Olympia, Tory Burch, Gucci sampai ke Chanel.


Setiap tahun muncul satu tren tas yang jadi incaran para penikmat fashion dunia, kali ini adalah tas dari rotan. Meski kelihatannya bukan sesuatu yang baru, tapi tas rotan sekarang sedang jadi tren di antara para influencer, tak menutup kemungkinan terus berlanjut sebagai tren 2018.


Menyulap daun pandan menjadi tas dan aksesori unik | spunbond indonesia

Namun, Gama sendiri tak putus asa. Ia tetap optimis bahwa Sejati Handicraft masih dapat terus berkembang. Salah satu jalannya adalah dengan menerapkan sistem produksi by order atau menurunkan harga jual untuk sementara waktu. Yang pasti, dukungan pemerintah dalam hal promosi tetap menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh salah satu UKM lokal ini.


Turunnya permintaan ini jelas mempengaruhi semangat para pengrajin. Perlahan mereka mulai beralih ke produksi bulu mata. "Kalau permintaan turun, otomatis hasil anyaman mereka dijual murah," ujar Gama.


Meski demikian, Gama kini mengakui bahwa peminat produk kerajinan anyaman pandan sudah mulai surut. Ia bilang, sejak awal tahun 2017, Sejati Handicraft sudah sepi pembeli. "Kami juga jarang diundang ikut pameran atau event," tutur Gama.


Meski hanya mengandalkan event dan pameran, produk Sejati Handicraft sudah pernah menjajaki berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Lampung, dan Bali. Jika sedang banyak order, kapasitas produksi di workshop Sejati Handicraft bisa mencapai 2.000 produk dalam satu bulan. "Omzet pernah mencapai Rp 25 juta- Rp 28 juta," ujar Gama.


Hasil produksi Sejati Handicraft dipasarkan lewat berbagai event dan pameran. Tas dan dompet dari anyaman daun pandan dijual dengan rentang harga


Rp 50.000–Rp 100.000 per unit. Sementara harga cover tissue dan wadah mug dijual Rp 30.000 per unit. "Kalau dari bahan jins bisa sekitar Rp 100.000," ujar Gama.


Sejati Handicraft mendapat pasokan daun pandan dari Karanganyar atau Sempor. Saat ini usaha itu menggandeng 10-15 penganyam lokal sebagai mitra.


Sementara, pakaian atau jins bekas dikumpulkan dari masyarakat sekitar. "Kadang ada masyarakat yang kasih gratis. Tapi, kalau pesanan sedang banyak, kami membeli kain," tutur Gama.


Melihat potensi itu, Ucok yang pernah bekerja di rumah produksi tas di Surabaya, akhirnya berinisiatif mendirikan Sejati Handicraft. Ia memanfaatkan anyaman karya penduduk untuk bahan baku tas, dompet, cover tissue, hingga wadah mug dan gelas.


Daun pandan ini lantas dikombinasikan dengan bahan lainnya. Saat ini mereka mulai memanfaatkan pakaian yang tak terpakai, seperti celana jins. Kedua bahan ini kemudian disulap menjadi tas.


Sejati Handicraft berdiri pada tahun 2014. Usaha yang didirikan oleh Ucok Adi Setiawan itu mengolah daun pandan menjadi kerajinan anyaman.


Kerajinan itu pun menjadi potensi masyarakat Desa Semanding, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen. "Di sini memang ada perkumpulan penganyam pandan," ujar Gama Adisetianto, Advisor Sejati Handicraft.







 
 
 

Comments


Goodybag BSD

Also Featured In

    Like what you read? Donate now and help me provide fresh news and analysis for my readers   

Donate with PayPal

© 2023 by "This Just In". Proudly created with Wix.com

bottom of page