Kurangi Sampah Plastik, Karita Hadirkan Tas Go Green
- ratna tia
- Dec 7, 2017
- 4 min read
Karita Muslim Square menghadirkan produk bagi konsumen Tas Go Green | spunbond bag jakarta

“Produk yang digemari konsumen adalah model-model simpel seperti Blazer dan Gamis. Produk casual juga banyak yang diminati. Sebab, harga yang kami tawarkan terjangkau,” tandasnya.
Agar memberikan nuansa yang menarik bagi pelanggan, setiap minggu ada perubahan desain dan interior di dalam toko tersebut. Pihaknya juga menyediakan beragam model pakaian dari sembilan disiner di Jogja.
“Sebab, banyak konsumen yang bertransaksi terutama dari luar daerah yang berlibur ke Jogja. Itu memengaruhi omzet penjualan kami. Ya sekitar 30-40%,” tandasnya.
Di lokasi yang sama, Assisten Manager Karita Jogja Lelyana Istikomah menjelaskan, rata-rata penjualan perbulan Karita antara Rp50juta hingga Rp70 juta. Menjelang libur akhir tahun, pihaknya menyiapkan sejumlah program.
“Kami tidak berupaya meningkatkan omzet dengan produk tas ini. Ini murni program non profit. Untuk sementara baru di Karita Jogja adapun Karita Surabaya dan Purwokerto menyusul,” ujar Alvita Ratna Hapsari selaku Direktur Mercendais dan Kreatif Margaria Group.
( Baca : Banjarmasin Larang Kantong Plastik Dijual )
Saat ini, Karita memiliki 1.000 member di mana ada tawaran khusus bagi member utama dengan diskon 10% untuk setiap transaksi. Sementara, sebanyak 80% konsumen Karita berusia remaja dan 20% kalangan dewasa.
“Isu kepedulian lingungan untuk anak muda perlu digalakkan. Untuk langkah awal, kami menyediakan 200 tas. Target utama kami untuk pengurangan plastik hingga nol persen. Dan ini juga bagian dari penghematan,” tandasnya.
Selisih uang Rp1.000 tersebut, kata Arief, akan digunakan untuk proyek ramah lingkungan seperti penyediaan air bersih Gunungkidul. Donasi yang terkumpul akan dimonitor bersama agar penyaluran tepat sasaran.
“Kalau konsumen berbelanja minimal Rp700.000 kami beri gratis. Selain itu, jika konsumen kembali berbelanja minimal Rp50.000 dapat cashback Rp1.000 berlaku kelipatannya,” ujar Arief launching tas Go Green di Karita Muslim Square, Jumat (28/11/2014) lalu.
Direktur Bisnis Margaria Group Arif Nur Wibawanto menjelaskan, tas ramah lingkungan tersebut diproduksi untuk mengajak konsumen peduli lingkungan. Tas yang didesain khusus tersebut terbuat dari bahan kanfas yang cocok untuk digunakan sehari-hari. Harga satuannya Rp40.000. Jika konsumen berbelanja senilai Rp500.000, tas tersebut dihargai Rp20.000.
Belanja di Carrefour tidak lagi dapat kantong plastik | spunbond bag jakarta
Joko mengaku belum dapat memastikan realisasi program tersebut. Alasannya, membutuhkan izin dari pemerintah untuk bisa menjadi pengumpul limbah B3. "Kita selalu berusaha untuk melibatkan stakeholder yang ada. Mudah-mudahan bisa terlaksana, paling tidak ada yang memulai," katanya.
"Walaupun bayak pengolah baterai tapi yang benar-benar bertanggung jawab itu susah. Kita cari yang jelas, jangan sampai bodong pengolahannya, misalnya dia ambil zinc nya saja, sisanya dia buang lagi limbahnya ke tempat sampah," paparnya.
Sedangkan untuk rencana menjadi pengumpul limbah baterai, Carrefour berharap bisa membantu pemerintah mengurangi limbah baterai. Joko mengatakan, saat ini pihaknya sedang mencari partner yang dapat mengelola limbah tersebut dengan bertanggung jawab.
Ke depan, Carrefour akan membanderol kantong plastik besar dengan harga Rp 400 dan kantong plastik kecil seharga Rp 200. "Kalau mereka beli green bag, cukup Rp 9.900, di mana bisa pakai selamanya. Rusak, ganti yang baru," tutupnya.
"Kita tidak berikan kantong plastik free, kalau beli green bag di Carrefour kemudian rusak, datang (ke Carrefour) ambil lagi yang baru. Kita tidak kasih plastik free dengan harapan ada effort untuk mengurangi plastik," jelas Sustainable Development Manager Carrefour Indonesia Joko Arif kepada merdeka.com di Jakarta beberapa waktu lalu.
Carrefour tidak akan memberi kantong plastik gratis kepada konsumen. Menurutnya, limbah plastik sulit terurai, sehingga harus dikurangi. Program ini rencananya akan diuji coba 15 Oktober mendatang di gerai Carrefour Bali, Lebak Bulus, Medan, Semarang dan Yogyakarta.
Langkah itu diambil Carrefour bukan tanpa alasan. Carrefour mengklaim peduli akan lingkungan hidup. Itu adalah salah satu cara menekan penggunaan kantong plastik yang notabene sulit terurai.Langkah lain, Carrefour berencana menjadi pengumpul limbah baterai yang memang perlu penanganan khusus.
Bagi Anda yang biasa berbelanja di Carrefour, jangan kaget jika suatu saat ketika Anda berbelanja, tidak mendapat kantong plastik untuk membawa barang belanjaan. Sebab, nantinya kantong plastik di Carrefour tidak gratis. Konsumen harus merogoh kocek lagi untuk membeli kantong plastik.
Buang Sampah Denda Rp 500 Ribu | spunbond bag jakarta
Sedangkan bagi pengelola kawasan permukiman, komersil, industri dan kawasan khusus akan dikenakan sanksi Rp10-50 juta jika tidak menyediakan fasilitas pengelolaan sampah.
Pengelola fasilitas sosial dan fasilitas umum akan diganjar denda Rp1-5 juta. Bagi pelanggar yang sengaja membuang sampah ke sungai, waduk, situ, saluran air limbah, di jalan, taman atau tempat umum, maka dikenakan uang paksa Rp500 ribu. Untuk pengelola pusat perbelanjaan yang tidak menggunakan kantong belanja ramah lingkungan didenda Rp 5-25 juta.
Memasuki musim hujan, Jokowi pun berharap, warga mulai membersihkan lingkungan tempat tinggal, terutama membersihkan selokan air yang mampet dan tidak membuang sampah sembarangan.
Sanksi denda untuk warga maupun perusahaan yang membuang sampah sembarangan tertuang di dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah.
“Di tempat genangan, got tidak mengalir karena di mulut aliran air ada tumpukan sampah. Membersihkan sampah memang tidak bisa menghilangkan banjir, tapi bisa mengurangi,” ungkapnya.
Ditegaskannya, pihaknya serius menangani masalah sampah. Sebab, keberadaannya mengakibatkan banjir di 25 titik yang tersebar di wilayah ibu kota.
Ia mengatakan akan mengenakan sanksi denda maksimal sebesar Rp 500.000 kepada warga yang membuang sampah sembarangan. “Denda maksimal Rp 50 juta dikenakan kepada perusahaan yang masih bandel membuang sampah sembarangan,” ucapnya.
“Kalau masyarakat sudah teredukasi untuk tidak membuang sampah sembarangan, bulan depan mulai diterapkan denda,” kata Gubernur Jokowi, saat menggelar kerja bakti bersama TNI-AD dan warga di Jalan Latumenten, Jakarta Barat, Kamis (14/11).
Mulai bulan depan, sanksi denda Rp500 ribu sampai Rp50 juta akan diterapkan terhadap warga yang membuang sampah sembarangan. Denda Rp500 ribu untuk warga dan Rp50 juta untuk perusahaan. Dengan denda yang cukup besar, diharapkan warga jera tidak membuang sampah sembarangan lagi.
Commentaires