top of page

Limbah Plastik Miliki Nilai Ekonomis Tinggi

Kebijakan pengolahan sampah | kantong spunbond




Pembicara lainnya dari Asosiasi Daur Ulang Indonesia (Adupi), Daniel Lawrence mengatakan, pihaknya sepakat sampah plastik merupakan persoalan besar yang perlu ditangani serius.


"Paradigma pengolahan sampah konvensional harus diubah menjadi konsep 3R yakni reduce atau mengurangi volume, reuse atau menggunakan kembali, dan recycle atau mendaur ulang," ujar dia.


Zainal mengatakan, sejalan dengan perkembangan teknologi cara penanganan yang terbaik untuk mengolah sampah plastik diperlukan upaya pengolahan menjadi benda yang memiliki nilai jual tinggi, salah satunya dengan mengolah limbah plastik menjadi sumber energi dan sebagai bahan material aspal sebagai penguat infrastruktur jalan.


Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aperindo), Roy Nicholas Mandey yang hadir dalam acara tersebut juga memaparkan mengenai tren pemakaian dan pengolahan kantong plastik di toko retail modern sudah menjadi tanggung jawab sosial peritel.


Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran ITB, Akhmad Zainal Abidin dalam seminar ini memaparkan makalah bertajuk "Pemanfaatan Lanjut Dan Teknologi Plastik Bekas Menjadi Energi, BBM, dan Bahan Material Aspal.


Edi mengatakan solusi terhadap sampah dimulai dari manajemen pengolahan sampah untuk mengubah perilaku membuang sampah pada tempatnya dengan mengimplementasikan reward dan punishment terhadap peraturan yang sudah ada secara konsisten dan berkelanjutan, serta menerapkan program "waste to energy".



Edi yang juga dari PT Chandra Astri Petrochemical Tbk mengatakan, plastik polipropilena dan polietilena selain ekonomis dan tahan lama, juga memiliki ketahanan terhadap gas dan uap air sehingga cocok sebagai kemasan makanan dan minuman.


"Plastik ini mudah didaur ulang, sehingga banyak hal plastik justru lebih hijau dibandingkan dengan material lainnya," ujar dia.


Sedangkan Ketua Penyelenggara Seminar, Khoe Ribka mengatakan, tema yang dipilih karena plastik dapat ditemui di hampir setiap barang yang kita pergunakan sehari-hari, mulai aneka kantong belanja, bahan kemasan makanan dan minuman, selain tahan lama, murah, dan mudah di dapat.


Lebih jauh Gubernur Perkumpulan Lions Indonesia Distrik 307 A-1, Wang Tjie Hoa mengatakan lingkungan menjadi perhatian serius Lions Club melalui seminar ini diharapkan anggota dapat berperan dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya dimulai dari lingkungan keluarga.


Edi mengatakan INAPLAS selama ini selalu memberikan edukasi kepada masyarakat baik itu kepada komunitas seperti Lions Club, maupun kepada siswa sekolah dengan tujuan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, terutama dengan mulai memilah-milah limbah serta membuang pada tempatnya.


Kalau ada anggapan plastik sebagai penyumbang kerusakan lingkungan, Edi mengatakan secara tegas sebagai hal yang keliru, bandingkan dengan kertas yang harus mengambil bahan baku dari pohon, atau gelas yang pembuatannya membutuhkan tenaga listrik yang besar, maka plastik lebih ramah lingkungan.


"Persoalannya kembali kepada masyarakat, sepanjang masih ada yang membuang sampah ke sungai, ke laut, atau tempat-tempat yang bukan semestinya jangan berharap pengelolaan sampah di Indonesia dapat berjalan efektif," ujar dia.


Edi mengatakan, limbah plastik di Indonesia banyak di daur ulang menjadi benang, dakron, strip ban, kantong plastik, bahkan bekerja sama dengan ITB berencana memanfaatkan limbah plastik sebagai campuran aspal.


Dia mengatakan kebutuhan plastik di Indonesia masih sangat rendah baru mencapai 13 kilogram per kapita, sedangkan rata-rata ASEAN (Singapura, Malaysia, Thailand) sudah mencapai 60 kilogram per kapita. Kebutuhan plastik ini beragam mulai dari kemasan makanan dan minuman sampai dengan infrastruktur, pesawat udara, kapal, mobil, dan lain sebagainya.


Edi menganggap perlunya pemerintah lebih tegas lagi mengeluarkan kebijakan pengolahan sampah terutama untuk memilah-milah sampah plastik, kaca, kertas, dan organik, sepanjang hal itu belum dilaksanakan maka akan banyak limbah plastik tersebut yang terbuang di TPA serta tempat lain.


Edi mengatakan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah terutama limbah plastik, bahkan kalau perlu mengumpulkan limbah plastik untuk kemudian diserahkan kepada pemulung sudah sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri daur ulang.


Edi yang ditemui disela-sela penyelenggaraaan seminar bertajuk "Pengenalan, Pemanfaatan, dan Pengelolaan Plastik, Aman Untuk Makanan, Minuman, Lingkungan" kerja sama INAPLAS dan Lions Club International Distric 307 A1, mengatakan, seharusnya kalau melihat output produk plastik di Indonesia, perusahaan daur ulang ini tidak terkendala untuk pasokan bahan baku limbah dengan demikian pasti ada yang terbuang dalam proses perjalanannya.


Wakil Ketua The Indonesian Olefin and Plastic Industry Association (INAPLAS) Edi Rivai mengatakan limbah plastik di Indonesia seharusnya memiliki nilai ekonomis yang tinggi namun selama ini terkendala kepada pengelolaannya.


"Saat ini sudah banyak industri daur ulang limbah plastik di kota-kota besar di Indonesia, hanya saja selama ini terkendala pada pasokan bahan baku berupa limbah plastik," kata Edi di Jakarta, Kamis 928/4/2017).


Pabrik Pengolahan Limbah Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar | kantong spunbond



“Ada plastik, kertas, karton, tekstil, semua bahan yang dianggap RDF, merupakan energi ramah lingkungan untuk pabrik semen, menggantikan kokas yang menimbulkan polusi,” kata Saphir.


Setiap tahun, pembangkit energi tenaga sampah ini diperkirakan menghasilkan 160.000 ton RDF, atau sekitar 20 persen kebutuhan listrik pabrik semen itu.


Setiap hari, mesin-mesin raksasa di pembangkit bernilai 110 juta dolar ini memroses sekitar 1.500 ton sampah menjadi Refuse Derived Fuel atau RDF. Logam akan didaur ulang. Sampah organik, terutama sisa makanan, diubah menjadi pupuk, sementara sampah yang bisa dibakar akan diubah menjadi RDF, yang membantu memasok energi ke pabrik semen utama di Israel.


Hasil akhir produk dari fasilitas pemroses ini kering dan aman, seperti yang kata Wakil Walikota Tel Aviv Doron Saphir.


Pihak berwenang di Tel Aviv, Israel mengatakan pembangkit energi tenaga sampah baru mereka diperkirakan akan mampu memproduksi 500 ton BB sehari.


Pusat Daur Ulang Hiriya di Tel Aviv terdiri dari tiga unit yang memproses semua sampah dari kota berpenduduk 1,5 juta orang itu.


Perusahaan-perusahaan energi terus berupaya mencari dan menemukan sumber bahan bakar (BB) alternatif yang lebih hemat dan lebih bersih. Salah satunya adalah sampah.

Perjuangan Zhang Yin, Jadi Kaya Berkat Kertas Limbah | kantong spunbond



Hebatnya lagi, dia memulai perusahaan besar ini dari sebuah mobil van bekas. Dia dan suaminya dulu, bersama-sama meminta kertas bekas dari banyak orang. Kini, van tua itu berubah menjadi perusahaan sangat besar. Bukan cuma mengolah kertas bekas di China, tapi mereka juga meminta kertas-kertas bekas di Amerika Serikat dan Eropa. Mereka kemudian mengirim semua kertas itu ke China untuk mereka daur ulang menjadi karton berombak. Karton-karton ini lantas digunakan untuk kotak-kotak kardus yang sangat berguna. Berkat kertas bekas, Zhang ternyata hingga kini dijuluki sebagai "Ratu Kertas Bekas."


Namun, berkat perusahaan milik Zhang, limbah kertas, khususnya di China dan Hong Kong, menjadi berkurang. Perusahaan milik Zhang yang kian besar dan memiliki keuntungan sangat banyak ini membawa dirinya ke jajaran para perempuan terkaya di dunia. Bahkan, kekayaannya melebihi Oprah Winfrey, dan juga Martha Stewart.


Idenya datang dari seorang pria yang mengatakan kalau limbah kertas itu bagaikan hutan yang kertas akan 'mendaur ulang' dirinya snediri, dari generasi ke generasi. Akibatnya, limbah kertas akan menumpuk dan akan semakin banyak dari tahun ke tahun.


Dilansir dari the New York Times, kisah suksesnya bermula lima tahun lalu, ketika dia dan sang suami, yang merupakan seorang dokter gigi, membentuk sebuah perusahaan, tahun 1990-an. Perusahaan itu bagaikan mesin raksasa yang bertugas untuk mengumpulkan kertas yang akan mereka daur ulang. Kertas daur ulang ini lantas mereka kirim ke China.


Ide dan perusahaan milik Zhang di Hong Kong ini membawa kemajuan. Pasalnya, perusahaan perdagangan kertas ini telah menyelamatkan China yang memang saat itu sudah kekurangan kertas.


Siapa yang tak kenal dengan perempuan terkaya di China, Zhang Yin? Bukan cuma dinobatkan sebagai orang terkaya di China, tapi Zhang juga masuk ke dalam jajaran orang-orang terkaya di dunia. Padahal, dahulu Zhang orang biasa dan bahkan kera meminta sampah kertas dari orang-orang.

Goodybag BSD
bottom of page