KBRI Latih Warga Mesir Manfaatkan Eceng Gondok Sungai Nil
- ratna tia
- Nov 28, 2017
- 4 min read
Eceng gondok yang merayapi pinggiran Sungai Nil | jual kain spunbond eceran

Produk kerajinan yang dibuat dari eceng gondok antara lain tas jinjing, bantal, sandal, kasur, kursi, karpet, dan sajadah. Salah satu peserta pelatihan, Ahmed, ingin membentuk wadah pelatihan kerajinan eceng gondok guna memberdayakan masyarakat. Demikian Ketua Lembaga Pengusaha Kecil Menengah (UKM) Bani Suweif, Marwan Mohammed.
"Pelatihan ini telah memberikan wacana baru bagi kami untuk membuka industri kerajinan eceng gondok di wilayah Mesir, khususnya di Provinsi Bani Suweif," katanya.
KBRI mendatangkan dua perajin Indonesia yang produk olahan eceng gondoknya berhasil menembus pasar ekspor. Mereka akan berbagi pengalaman dengan warga Mesir. Cornelia Lina Meliassari, salah satu pelatih, memiliki kelompok binaan di beberapa provinsi di Indonesia.
"Produk-produk dari kelompok saya sudah menembus pasar ekspor ke berbagai negara, seperti Jepang, Amerika, dan Eropa," ujarnya.
"Bahkan kami kerap kewalahan menerima pesanan dari berbagai pihak di luar negeri dan dalam negeri. Sebuah hotel berbintang di Bali khusus mempercayai saya untuk mengisi berbagai perlengkapan berbahan eceng gondok," tutur Cornelia.
Saat menerima kunjungan muhibah Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi, Gubernur Bani Suweif Muhammed Salim, menyambut baik kegiatan mengolah eceng gondok menjadi produk kerajinan bernilai jual tersebut.
Meri mengatakan, pelatihan itu merupakan bagian dari tindak lanjut pertemuan Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mehlab dan Presiden Joko Widodo di sela Konferensi Asia Afrika di Bandung April lalu, serta pertemuan Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi dan Presiden Jokowi pada September lalu.
Pelatihan pemanfaatan eceng gondok ini merupakan kedua kalinya setelah pelatihan pertama pada 2011 di Kota Mansoura (126 kilometer utara Kairo) menyusul kunjungan Kementerian Kerja Sama Internasional Mesir ke Indonesia pada 2009.
Menurut Meri, pelatihan kedua itu diikuti 25 orang dari kalangan perajin dan perwakilan dari beberapa lembaga pemerintahan di Mesir, seperti Kementerian Sumber Daya Air dan Irigasi serta Kementerian Perdagangan.
Nurfaizi, yang akan mengakhiri masa bakti sebagai Duta Besar di Negeri Piramida akhir Desember ini, mengatakan pemerintah Mesir ingin mendorong pemanfaatan eceng gondok yang jumlahnya sangat banyak di sepanjang Sungai Nil.
Kepala Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Meri Binsar Simorangkir, mengatakan, pelatihan pemanfaatan eceng gondok digelar 9-12 Desember di Kota Bani Suweif, 120 kilometer selatan Kairo.
Eceng gondok yang merayapi pinggiran Sungai Nil dan aliran-aliran irigasi di Mesir selama ini hanya dianggap sebagai gulma. Kini, Kementerian Kerja Sama Internasional dan Lembaga Pengembangan Usaha Kecil-Menengah Mesir bekerja sama Kedutaan Besar RI (KBRI) Kairo mengadakan pelatihan pemanfaatan tanaman air itu.
Manfaat eceng gondok cukup banyak. Salah satunya untuk bahan kerajinan yang bisa meningkatkan nilai tambah tumbuhan itu. "Pelatihan pada awalnya merupakan permintaan Mesir kepada Indonesia untuk berbagi pengalaman. Perajin Indonesia dikenal sukses memanfaatkan eceng gondok," ujar Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi di Kairo, Jumat, 11 Desember 2015.
Anak Sekolah di Samosir Dilatih Menganyam | jual kain spunbond eceran
Martin Limbong, siswa SMP N 1 Nainggolan, bersama temannya Gabe Sinaga yang masih duduk dikelas satu, mengakui bahwa di sekolah mereka sudah hampir satu bulan disuruh guru membuat berupa kerajinan tas tentengan dengan bahan bakunya (materialnya) semua dari enceng gondok.
"Nantinya bila masing-masing sudah selesai siswa dan guru pun akan menggunakan tas yang terbuat dari enceng gondok ke sekolah," imbuhnya dengan senyum.
Dari pantauan di lapangan, bahwa tindak lanjut dari pelatihan para guru, sesuai bidangnya itu, telah terlaksana di setiap sekolah atau sering disebut prakarya.
Dimana para siswa dilatih untuk mengayam dengan bahan baku yang terbuat dari enceng gondok dari Danau Toba, sebelumnya sudah dibersihkan dan dijemur. Dan tindak lanjut dari pelatihan kepada siswa di sekolah, setiap masing-masing tanpa kecuali baik perempuan dan laki-laki melanjutkan prakaryanya di rumah. Dan bila sudah selesai dibawa kembali ke sekolah untuk dinilai guru yang bersangkutan.
Maruli Purba sebagai pelatih dari Dinas Pendidikan Samosir, mengatakan, bahwa kegiatan pelatihan serupa akan dilakukan di setiap kecamatan se-Samosir.
Hal ini bertujuan selain melakukan perlombaan uji ketangkasan dan keterampilan sesuai bidang study guru di setiap sekolah, SD, SLTP dan SLTA. Hal ini mengingat Kabupaten Samosir salah satu daerah pariwisata dan barang hasil kerajinan itu dapat dijadikan sebagai barang cendra mata untuk dipasarkan di setiap lokasi daerah pariwisata.
Samosir. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir melalui Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Samosir melakukan pelatihan menganyam enceng gondok kepada guru se-Samosir. Anak sekolah juga dilatih mengayam enceng gondok yang banyak ditemui di perairan Danau Toba untuk dibuat berupa cendra mata, seperti tas, dompet dan jenis lainnya.
Kerajinan Tangan dengan Pemanfaatan Limbah Eceng Gondok | jual kain spunbond eceran
Anda hanya perlu mencari tahu seperti apa sih caranya dalam mendaur ulang dan pemanfaatan limbah eceng gondok yang banyak berserakan di sekitar lingkungan tempat anda tinggal. Ada beberapa cara yang bisa anda ikuti untuk mengerjakan limbah eceng gondok ini.
Mungkin anda sudah merasa tidak asing lagi mengenai kerajinan yang di buat dari bahan utama limbah eceng gondok. Jika memang di daerah anda terdapat banyak eceng gondok yang bertebaran dimana-mana, maka tak ada salahnya jika anda juga ikut mendaur ulang limbah eceng gondok ini untuk dijadikan kerajinan tangan yang bisa anda jual kembali dan tentunya menjaga kawasan air di daerah anda menjadi lebih bersih lagi.
Dengan memanfaatkan eceng gondok dan mendaur ulangnya lagi, maka anda bisa mendapatkan kawasan air yang jernih dan juga indah untuk dilihat. Ada terdapat beragam pilihan kerajinan tangan yang bisa anda gunakan untuk pemanfaatan limbah eceng gondok ini.
Comentarios