top of page

Percuma Punya Banyak Bank Sampah, Kalau Kesadaran Warga Kurang

  • Writer: ratna tia
    ratna tia
  • Nov 17, 2017
  • 4 min read

Bank sampah | goody bag company

Pihaknya, kata Bondan, selama ini terus melakukan penyuluhan dan bimbingan kepada warga, untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekitarnya.

"Kita berharap, masyarakat dapat menjaga lingkungannya. Kami pun turut berupaya maksimal untuk membantu kebersihan di Jakarta Utara," tutup mantan Camat Menteng, Jakarta Pusat ini.


"Ada sampah menumpuk? Disalahkannya pemerintah. Banjir karena sampah? Disalahkan pemerintahnya juga. Padahal sampah itu dari warga yang kurang sadar kebersihan itu. Ada yang buang ke saluran, ke kali, pokoknya bukan pada tempatnya. Sulit mengatasi kebersihan apabila masyarakat itu sendiri masih minim akan sadar kebersihan," papar Bondan

Dikatakan Bondan, keberadaan bank sampah amat membantu dalam mengatasi persoalan sampah di Jakarta Utara. "Makanya kita terus mendorong masyarakat membuat bank sampah" jelasnya.


Dirinya mengaku sebanyak 24 bank sampah di Jakarta Utara belum cukup untuk mengatasi penanggulangan sampah. Bank Sampah yang dimiliki saat ini diantaranya Bank Sampah Perisai RW 02 Semper Barat, Karya Peduli RW 09 Semper Barat, Bumi Asri RW 03 Rawa Badak Utara, Kenanga RW 04 Semper Barat dan Bank Sampah Maju Bersama RW 13 Penjaringan.


Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kebersihan (Kasudinsih) Kota Administrasi Jakarta Utara, Bondan Diah Ekowati, pun menuturkan hal yang sama.


"Ditargetkan, kami akan membangun 60 bank sampah. Nantinya, setiap RW ditargetkan memiliki bank sampah. Kami juga butuh kesadaran warga agar sadar akan kebersihan. Mana bisa tercapai bersihnya Jakarta Utara kalau masyarakat itu sendiri masih kurang disipilin," ungkap Walikota Jakarta Utara, Rustam Effendi saat dikonfirmasi, Jumat (3/4/2015).


Hingga saat ini, diketahui wilayah Jakarta Utara hanya memiliki 24 bank sampah. Namun, kebersihan di Jakarta Utara tak bisa tercapai apabila masyarakat itu sendiri pun masih minim sadar kebersihan.


YUK DAUR ULANG ‘SAMPAH’ JADI LEBIH BERGUNA! | goody bag company


Ciptakan kehidupan yang lebih baik untuk bumi kita lewat langkah kecil yang berkelanjutan bersama Unilever. Lewat project Sunlight, Unilever menantang keluarga kamu untuk berpartisipasi dalam Sunlight Living Challenge dimana kamu akan ditantang untuk hidup dengan lebih baik untuk masa depan yang lebih cerah, dan sehat.


Hal ini merupakan langkah yang semakin popular akhir-akhir ini. Berbagai kalangan sudah banyak mencoba mendaur ulang sampah menjadi produk yang bisa digunakan kembali. Misalnya, mengubah botol plastik menjadi pot bunga. Selain hemat dan menarik, hal ini tentunya juga akan aman bagi lingkungan hidup kita.


Untuk kamu yang tidak tinggal sendiri atau masih bersama beberapa anggota keluarga, pilih produk sampo atau sabun dalam botol daripada sachet. Produk sachet akan cepat habis sehingga memperbanyak jumlah sampah. Sedangkan dengan botol, kamu hanya perlu membeli refill setiap paling tidak satu bulan sekali saja sehingga kamu juga bisa hemat sampah. Namun jika kamu melakukan perjalanan panjang dalam jangka waktu singkat, sampo berbentuk sachet bisa jadi pilihan.


Apa yang kamu lakukan dengan botol plastik sisa sabun dan sampo milikmu? Kebanyakan orang akan membuangnya saat membeli sebotol sabun atau sampo lagi. Sebenarnya, hal ini merupakan salah satu penyebab timbunan sampah rumah tangga. Daripada membeli produk dalam botol setiap kali produk yang kamu gunakan sebelumnya, kamu bisa membeli refill-nya saja dan menyimpannya dalam botol bekas wadah sebelumnya.


Tidak sulit menjaga agar kita tidak terlalu banyak menghasilkan sampah rumah tangga. Berikut ini ada beberapa langkah yang bisa kamu contoh untuk mengurangi sampah yang kamu hasilkan setiap harinya.

Sampah menjadi masalah besar yang seringkali terabaikan dan tidak terlalu mendapat perhatian oleh masyarakat umum. Padahal masalah sampah bukan saja urusan pemerintah kota, tapi juga setiap lapisan masyarakat yang ada didalamnya.


Synthesis Bekerja Sama dengan XSProject untuk Program Daur Ulang Sampah | goody bag company

Sejak 2015 Synthesis Development mendekati pihak XSProject untuk menyumbangkan material vinyl dari billboard mereka yang tak terpakai. “Material vinyl itu digunakan untuk membuat produk-produk yang berkualitas dan tahan lama,” imbuh Retno. “Yang pasti saya senang sekali Synthesis Development peduli terhadap lingkungan di dalam menjalankan bisnisnya. Semoga saja program Synthesis Development ini memberi inspirasi kepada perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama maka bisa mengurangi sampah di Jakarta.”


“XSProject sebetulnya tidak fokus pada pembuatan tas saja tetapi juga pada lingkungan sehingga kami pun mulai memikirkan jenis sampah lain yang bisa diubah jadi produk yang berkualitas,” imbuh Retno. “Maka timbullah ide untuk menggunakan materi vinyl atau billboard yang kami berharap bisa menggandeng perusahaan-perusahaan yang punya sampah yang bisa disumbangkan ke XSProject supaya bisa dijadikan produk yang bisa dijual untuk tambah dana membantu anak pemulung.”



“Waktu dia datang ke Indonesia dan melihat banyak sampah yang tidak pada tempatnya dia lantas mengajak pemulung untuk mengumpulkannya lalu ia membelinya supaya memberikan extra income,” ujar Retno Hapsari, perwakilan dari XSProject. “Ia kemudian mengubah sampah plastik kemasan menjadi produk yang dijual seperti tas.” Sebagian dari profit yang didapat dari penjualan rangkaian produk daur ulang itu pun disalurkan kembali ke para pemulung untuk membantu anak-anak mereka mengenyam pendidikan sekolah sehingga diharapkan dapat memutus lingkaran kemiskinan.


Maka dari itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap dilema sampah plastik, Synthesis Development telah bekerja sama dengan XSProject untuk menyumbangkan produk tak terpakai dari vinyl supaya bisa didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat kembali. XSProject sendiri merupakan suatu gerakan yang berawal dari seorang seniman wanita asal Amerika Serikat yang hasil karyanya menggunakan media sampah yang terutama terbuat dari plastik.


Kesadaran akan pengelolaan sampah yang baik di Indonesia memang masih belum maksimal, apalagi kuantitas penggunaan plastik—baik dari kegiatan berbelanja ataupun dari produk-produk kemasan—oleh konsumen relatif tinggi. Tampaknya masih banyak yang belum menyadari kalau materi berbahan plastik berpotensi merusak lingkungan lantaran bila dibakar ataupun dikubur dapat mengeluarkan komponen beracun.




 
 
 

תגובות


Goodybag BSD

Also Featured In

    Like what you read? Donate now and help me provide fresh news and analysis for my readers   

Donate with PayPal

© 2023 by "This Just In". Proudly created with Wix.com

bottom of page