top of page

Raup Untung dari Karung Goni

(UMKM) merupakan penggerak roda perekonomian bangsa | goodie bag eksklusif


”Kami memang mendukung perkembangan UMKM khususnya di Jatim, karena itu kita mewadahi mereka di tempat ini untuk menjadi tempat mengenalkan produk UMKM yang berkualitas,” ucap Manager Museum dan Marketing HOS Rani Anggraeni.


Alhasil, karung goni yang harganya cukup murah, setelah menjadi tas harganya dipatok mulai Rp55.000 hingga Rp.225.000. Tas-tas cantik buatan Endang tersebut sering diikutkan pameran dan bisa dijumpai di lokasi sentra UMKM Surabaya. Salah satunya yang ada di lantai 2 Museum House of Sampoerna (HOS), bertempat di shop table top. Aneka tas cantik warna warni dipamerkan di area tersebut.


Mungkin jika tidak diperhatikan dengan seksama orang tidak tahu jika bahan yang digunakan hanyalah karung goni. Setiap bulan, Endang dengan dibantu dua karyawannya bisa menghasilkan sekitar 75 tas yang masingmasing bentuknya berbeda. Produk tersebut dibuat dengan tangan (handmade).


Aneka tas sudah dia hasilkan seperti tas tangan, tas jinjing, dan selempang samping. Semuanya menggunakan bahan utama karung goni. Supaya tampilanya lebih menarik, Endang juga mencampurkan beberapa kain tambahan seperti katun, satin dan mewarnai karung goni yang umumnya berwarna coklat atau putih dengan aneka warna. Proses pembuatan tas karung goni ini sebagian tidak hanya digunting lalu jahit, tetapi ada yang dibuat dengan cara dirajut.


”Waktu itu, anak saya pingin memberi kado ulang tahun ke temannya, tentunya kan pingin yang spesial dan beda. Akhirnya saya coba buatkan tas tangan dari karung goni. Eh, dari situ keterusan banyak yang pingin beli. Saya pun mulai memproduksi tas karung goni,” kata Endang yang hampir tiga tahun belakangan ini menggeluti bisnis kain burlap.


Padahal biasanya jenis kain goni ini hanya digunakan sebagai karung beras dan tidak memiliki nilai jual. Ide awal membuat kreasi tas dari kain karung goni bermula dari keinginannya membuatkan kado ulang tahun untuk teman anaknya.


Menariknya, modal yang dikeluarkan untuk memulai bisnis UMKM tidak harus besar. Seperti yang dilakoni Endang Sulistiowati, pengrajin tas dari karung goni. Dia mengaku modal awalnya tidak sampai Rp1 juta. Apalagi bahan dasar untuk memproduksi tas burlap – sebutan untuk kain karung goni–tergolong murah. Dari bahan karung goni, dia berhasil menyulapnya menjadi aneka tas cantik.


Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan penggerak roda perekonomian bangsa. Lewat tangan kreatif pelaku usaha jenis ini, terlahir produkproduk kerajinan berkualitas.

MEMANFAATKAN KAIN GONI UNTUK KERAJINAN | goodie bag eksklusif


Pemanfaatan kain goni untuk kerajian dan fashion antara lain untuk tas, taplak meja, sepatu, dompet boneka dan lain-lain. Sedangkan dalam interior dapat digunakan untuk gorden cendela, hiasan lampu, kursi dan masih banyak lagi.


Sebelum kita membahas kerajinan apa saja yang bisa kita buat dari kain goni / karung goni, alangkah baiknya kita bahas dulu sejarah dari kain goni ini. Pada awalnya kain goni terbuat dari bulu kambing, ada juga yang terbuat dari serat jute. Serat jute ini terbuat dari kulit batang pohon bast fibre. Selain itu ada juga yang terbuat dari serat rosella. Karung goni yang terbuat dari bahan serat rosela, kuat karena ditenun menggnuakan bahan dasar serat yang tebal sehingga tidak mudah putus.


Pasti kita sudah tidak asing lagi dengan kain goni/karung goni, kain yang terbuat dari benang besar dan memiliki tekstur kasar. Fungsi utama dari kain goni ini adalah untuk kantong atau karung, banyak kita jumpai digunakan untuk menyimpan biji-bijian, kemasan untuk beras, gula, dan hasil panen. Selain untuk karung, kita juga bisa memanfaatkan kain goni untuk kerajinan.

Eksplorasi Mode Futuristik Melalui Karung Goni | goodie bag eksklusif


Produk-produk yang dihasilkan diantaranya adalah tas, sepatu, totebag, pouch, hingga sovenir pernikahan. Tidak hanya karung goni, mereka juga memadukan produknya dengan batik dan katun Jepang


Berdirinya Rumah Karung Goni sampai saat ini, bukan berarti tanpa kendala. “Kendala kami berbetur di harga ketika akan dimasukkan pasar. Bahannya mahal dan sampai saat ini barang substitusi goni masih banyak dan lebih murah,” ujar Ruby.


Bagi yang tertarik membelinya, cukup siapkan uang sekitar 150 ribu hingga 250 ribu, maka kamu bisa memiliki produknya. Produk ini bisa didapatkan dengan mudah di akun instagram @rumahkarunggoni.


Kain goni yang saat ini ada di pasaran dikreasikan dan diubah menjadi produk-produk mode seperti tas, pouch, taplak meja dengan hiasan renda serta produk-produk lain. Denga semakin meningkatnya hasil dari kreatifitas para pengrajin, semakin banyak pula jenis produk yang dihasilkan.



Melihat celah dari karung goni ini, Ahmad Fajri, Muhammad Fariz, Ruby Perkasa yang berasal dari Bandung mencoba melakukan penjualan bahan baku, dan iseng membuka pesanan produk. Ternyata tak lama kemudian, lahirlah “Rumah Karung Goni”. Sebagai salah satu industri kreatif, usia Rumah Karung Goni masih terbilang muda. Berdiri sejak tahun 2016 silam, kini Rumah Karung Goni telah berusia 2 tahun.


Goodybag BSD
bottom of page