top of page

BEST, Tas Ramah Lingkungan Karya Mahasiswa UGM

  • Writer: ratna tia
    ratna tia
  • Oct 25, 2017
  • 4 min read

Mahasiswa UGM kembali berinovasi | tas souvenir


Sasaran produk BEST adalah kaum hawa mulai pelajar, mahasiswa maupun dewasa. Pada dasarnya, kaum hawa minat belanjanya sangat tinggi. Selain itu, pada saat travelling juga membutuhkan tas dengan kapasitas yang besar namun tetap fashionable agar tidak terkesan norak. Dengan adanya BEST ini diharapkan dapat memberi solusi saat shopping maupun travelling dengan mengedepankan ramah lingkungan namun tetap tampil fashionable.


Masalah kualitas bahan, BEST tidak perlu diragukan lagi. BEST menggunakan kain kanvas sebagai bahan luarannya sehingga tampil trendi dan kekinian. Selain itu, kain kanvas juga dapat menyesuaikan ukuran sesuai dengan fungsi utama BEST yang dapat diperbesar. Sedangkan untuk bahan dalamnya, BEST menggunakan WP Parasut yang mana bahan ini tahan air dan mudah dibersihkan, cocok saat digunakan untuk membawa sayur atau buah yang berair dan barang yang mudah tumpah.

“Tidak seperti totebag pada umumnya, BEST dapat diperbesar jadi cocok buat belanja bulanan. Selain itu, dilengkapi jaring untuk pengaman bagian atasnya, “jelas Nadia.


Kelebihan BEST jika dibandingkan totebag yang beredar di pasaran yaitu pada segi kapasitasnya. BEST dilengkapi dengan resleting di bagian sisi kanan dan kirinya, tujuannya agar tas bisa diperbesar sehingga bisa memuat barang dalam jumlah banyak. Perbesarannya sendiri mencapai 48% dari ukuran normal yaitu yang tadinya sekitar 12 liter menjadi 17,5 liter.


Selain itu, BEST juga dilengkapi dengan jaring di bagian atasnya sehingga jika memuat barang dalam jumlah banyak tidak akan tumpah dan tetap aman. Kelebihan lainnya, pada bagian dalam atas BEST terpasang saku yang diperuntukkan untuk menyimpan handphone atau dompet sehingga lebih mudah dijangkau tangan.


“ Masyarakat saat ini lebih suka sesuatu yang praktis dan nggak ribet, enak dibawa kemana-mana, bisa untuk travelling dan shopping. Melihat potensi itu kami mencoba untuk memodifikasi tas seperti totebag menjadi tas multifungsi tapi tetap fashionable. Selain itu, kita juga ingin mendukung Gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020, “ tutur Nadia, Kamis (8/6).


BEST sebagai tas ramah lingkungan (reusable) dengan gaya kekinian yang trendi, hadir sebagai solusi alternatif atas permasalahan sampah kantong plastik yang ada di Yogyakarta. Yogyakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia sekaligus sebagai kota budaya dengan berbagai pusat perbelanjaan sehingga sekitar 220 ton sampah dihasilkan per harinya. Sementara itu, hanya 80% dari 220 ton yang terangkut sedangkan 20% sisanya masih belum bisa teratasi.


Mahasiswa UGM kembali berinovasi. Kali ini mereka menggagas sebuah tas ramah lingkungan dengan gaya kekinian. BEST atau Baggy Expert of Shopping & Travelling namanya. BEST merupakan produk inovasi totebag dengan konsep ramah lingkungan dan fashionable karya mahasiswa UGM, Nadia Atina Solihati (FK), Adi Wahyu Saputra (FEB), Evita Dwi Nastiti (FK), Fajar Arumningtyas (FK) dan Bernadheta Sari Jasmine (FT) dengan dosen pembimbing dr. Arta Farmawati, Ph.D (Dept. Biokimia FK UGM) . BEST termasuk salah satu karya yang lolos didanai Dikti pada ajang PKM bidang Kewirausahaan (PKM-K) tahun ini.


Pemerintah Kabupaten Klungkung Bagikan 2.000 Kantong Belanja Ramah Lingkungan | tas souvenir



Sehubungan dengan ini, maka Pemkab Klungkun mengimbau kepada seluruh masyarakat, instansi, lembaga, serta pihak sekolah, agar bisa mendukung dan mengikuti kegiatan selamat tinggal sampah plastik ini.


Sebelumnya, Pemkab Klungkung telah menyatakan pelaksanaan gerakan selamat tinggal sampah plastik di wilayah setempat, yang dipusatkan di Pantai Sidayu. Tujuannya sebagai dukungan menuju Bali yang Go Green.


“Diperlukan strategi-srategi yang harus dilakukan untuk mengurangi sampah plastik. Misalnya bekerja sama dengan pihak ketiga dan ke depan Pemerintah Kabupaten Klungkung akan menganggarkan untuk membuat tas furing sebagai pengganti plastik,” ucap Made Nata.


Direktur Koppas Srinadi Ngakan Made Nata menyatakan, guna mendukung Program Aksi Selamat Tinggal Sampah Plastik dan Program Aksi Gema Bestari, tidak akan bisa berjalan begitu saja untuk dilangsungkan.

Pada saat kegiatan pembagian kantong belanja, Bupati Suwirta didampingi Kadis DKP Kabupatan Klungkung Anak Agung Kirana, Kadiskoperindag Kabupaten Klungkung Gede Kusumajaya, Kepala Bank BPD Bali Cabang Klungkug I Ketut Adi dan Direktur Koppas Srinadi Ngakan Made Nata.


Menurut dia, disamping efisiensi yang dilakukan oleh pengusaha, hal ini juga akan menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik sesuai dengan program pemerintah pusat.


“Lambat laun sampah plastik bisa dikurangi semaksimal mungkin,” ucap Bupati Suwirta.


“Hendaknya masyarakat jika berbelanja di pasar maupun di swalayan, agar membawa tas yang sudah diberikan. Dan pedagang maupun pihak swalayan supaya tidak lagi menyiapkan plastik,” ujar Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang terlibat pembagian kantong tersebut di Pasar Galiran, Klungkung, Sabtu.


Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali membagikan kantong belanja sebanyak 2.000 buah yang ramah lingkungan sebagai pengganti plastik, kepada masyarakat yang sedang berbelanja di Pasar Galiran.


CENTRO Gunakan Plastik Ramah Lingkungan | tas souvenir


Kebiasaan penghematan itu, menurutnya, dimulai dari diri sendiri, setelah itu ditularkan kepada orang terdekat. “Hal itu ada pengaruhnya, namun tidak terlihat,” tambah Nadine.


Saya kalau pergi-pergi selalu membawa tas belanja dan juga membawa tempat makanan seperti anak kecil untuk mengurangi pemakaian styrofoam. Kalau belanja jangan rakus, tapi membeli sesuai kebutuhan,” kata Nadine, Putri Indonesia 2005.


Nadine Chandrawinata dan Davina yang menjadi pendukung WWF Indonesia mengajak masyarakat untuk mengurangi pemakaian penggunaan kantong belanja plastik.


Bersamaan dengan peluncuran program tersebut, WWF bersama Centro membuka gerai khusus dengan menjual produk khusus t-shirt dan tote bag. Sebesar 20% dari setiap pembelian produk tersebut akan disumbangkan kepada WWF Indonesia untuk mendukung kampanye perubahan iklim.


Juni Sukasmono, General Manager Store Operations Centro Lifestyle Department Store, memperkirakan pihaknya memakai sekitar 10.000 kantong belanja per bulan. Dengan kampanye yang ramah lingkungan tersebut, pihaknya berusaha menurunkan pemakaian kantong belanja sebesar 30% dari sebelumnya.


“Pelaksanaan perubahaan tersebut merupakan investasi Centro pada bumi. Untuk melakukan perubahaan, kami mulai dari diri sendiri dan bisa mengelinding seperti bola salju,” katanya saat peluncuran program Centro Go Green Activity bersama WWF Indonesia hari ini.


Menurut dia, pihaknya kini mengubah kebijakan dengan pemakaian biodegradable bag agar pelanggan bersama-sama dengan Centro paham bahaya plastik dan mengubah gaya hidupnya dengan mengurangi penggunaan kantong belanja plastik.


Andrei Aksana, General Manager Corporate PR, Event & Fashion Trend Centro Lifestyle Department Store, mengatakan pihaknya menyadari sebelumnya menggunakan kantong belanja plastik yang mengancam lingkungan hidup.


Centro Department Store beralih menggunakan kantong belanja plastik ramah lingkungan, biodegradable bag, yang dapat terurai dalam dua tahun dengan investasi 20% lebih besar dibandingkan bahan plastik biasa.



 
 
 

Comments


Goodybag BSD

Also Featured In

    Like what you read? Donate now and help me provide fresh news and analysis for my readers   

Donate with PayPal

© 2023 by "This Just In". Proudly created with Wix.com

bottom of page