top of page

Tas Bukres, Idola Baru Pengganti Kantong Plastik

  • Writer: ratna tia
    ratna tia
  • Oct 6, 2017
  • 3 min read

Usaha tas belanja kembali bersinar | spunbond murah jakarta



Alhasil, per bulannya Sano sanggup menjual hingga ratusan tas belanja dengan berbagai warna dan ukuran. "Dari usaha ini penghasilannya lumayanlah," tutup Sano.


Sano menyasar kalangan ibu rumah tangga yang kerap belanja ke pasar tradisional sebagai konsumen utama. Terkait promosi, Sano lebih memilih menggeber via media sosial seperti facebook serta lewat aplikasi Whatsapp.


"Kami menggunakan standar Internasional untuk pembuatan tas belanja pakai ulang. Dari hasil penelitian Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Inggris tahun 2006, ditetapkan bahwa tas belanja pakai ulang harus bisa digunakan sampai 131 kali," ungkap Sano kepada wartawan, Jakarta, Minggu (6/3).


Sebelum terjun di usaha ini, Sano telah melakukan riset terlebih dahulu untuk memetakan pasar. Berdasarkan risetnya, orang lupa (65 persen) atau malas (15 persen) untuk membawa kantong belanja yang bisa dipakai ulang.


Agar lebih menarik, Sano menggunakan warna cerah untuk produknya, seperti ungu, hijau, merah dan kuning. Tas tersebut bisa dilipat hingga seukuran dompet.


Ada beberapa jenis tas yang dibuat olehnya, yakni mini, reguler dan jumbo. Ketiga jenis tas bukres tersebut bisa dipakai untuk belanja harian maupun bulanan. Soal harga, bisa dibilang masih terjangkau, yakni dari kisaran Rp 20 ribu–Rp 185 ribu per buah.


Salah satunya ialah Mohamad Bijaksana Junerosano yang membuat tas bukres. Pria yang biasa disapa Sano ini memproduksi kantong belanja pakai ulang bermerek Bagoes dengan slogan "Bags For Good" sejak 2008 lalu.


Sejak terbitnya peraturan pemerintah tentang kantong plastik berbayar, geliat usaha tas belanja kembali bersinar. Para produsennya pun kembali kebanjiran order tas bukres singkatan dari bukan kresek.

TAS CILIK, SOLUSI TERBAIK KETIKA KANTONG PLASTIK TAK LAGI GRATIS | spunbond murah jakarta


Harapannya dengan menggunakan tas reusable seperti TAS CILIK, kita bisa membantu program pemerintah dalam mengurangi penggunaan kantong plastik dan bersama-sama mewujudkan kebijakan pemerintah yaitu Indonesia bebas kantong plastik Tahun 2020.


TAS CILIK menjadi solusi terbaik bagi konsumen, karena selain bisa digunakan berulang-ulang, tas ini dapat dilipat berbentuk dompet sehingga sangat praktis dibawa dan digunakan saat berbelanja.


TAS CILIK terbuat dari bahan spunbond dengan ukuran 30x40 cm dan ukuran ketika terlipat 10x11 cm. Tas ini dijual dengan harga Rp 13.000 sehingga sangat terjangkau untuk semua kalangan.


TAS CILIK ini memiliki 4 desain unik yang bertemakan cinta lingkungan dengan warna yang bervariasi yaitu hitam, putih, biru, dan coklat. Tas ini cocok untuk kaum pria dan wanita, karena desainnya yang bersifat persuasif dan sangat menarik.


Mahasiswa Universitas Diponegoro yang terdiri atas Resta Lestari, Laelatul Hikmah, Tanggon Jodi Ismana, dan Agustina Prima Popylaya melalui kegiatan PKM-Kewirausahaan memberikan solusi yaitu TAS CILIK (Tas Cinta Lingkungan) sebagai pengganti kantong plastik.


Tujuan penerapan kebijakan plastik berbayar adalah untuk mengurangi sampah plastik yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Pemberlakuan kebijakan tersebut membuat resah konsumen, karena akan menambah anggaran belanja mereka.


Sudah lebih dari 3 bulan pemberlakuan kebijakan tentang kantong plastik berbayar diterapkan. Retail-retail di sejumlah kota di Indonesia memberlakukan peraturan baru yaitu mengenakan biaya sebesar Rp 200 untuk setiap kantong plastik. Harga tersebut merupakan hasil diskusi antara pemerintah dan retail.


Perajin tas perca menuai berkah dari diet plastik | spunbond murah jakarta


Hanya saja, konsumen lebih banyak yang memilih menggunakan kantong palstik berbayar daripada membawa tas belanja atau kantong plastik sendiri karena dianggap ribet.


Sejak diluncurkannya kebijakan kantong palstik berbayar di toko modern dan pasar swalayan, konsumen tidak lagi mendapatkan kantong plastik gratis. Jika konsumen tidak membawa kantong plastik atau tas belanja sendiri, dikenakan biaya Rp200-Rp500 per biji atau jika tidak ingin dikenakan biaya, bisa menggunakan karton atau kardus.


Untuk tas yang bisa digunakan berulang-ulang, Yanti mengatakan, harga yang ditawarkan masih terjangkau, yaitu Rp 10.000 - Rp 75.000. Hingga saat ini sudah ada 300 tas yang mulai diproduksi.


Tak hanya itu, tas ini diklaim didesain agar kuat digunakan dalam jangka waktu lama, serta muat atau untuk untuk diisi barang-barang atau belanjaan.


Sebagai pengganti kantong plastik, reusable bag ini didesain khusus dengan dua pilihan, bermotif atau polos. Dengan begitu, tas belanja bisa digunakan konsumen perempuan dan pria.


"Produk kami sebagai pengganti kantong plastik untuk berbelanja itu kami beri nama reusable bag atau tas yang bisa digunakan berulang-ulang karena lebih kuat dan mampu menampung belanjaan cukup banyak. Kantong ini juga banyak pilihan warna, motif dan ukurannya," kata penggagas Pelanusa, Yanti di Malang, Rabu (2/3).


Salah satu industri kreatif yang memanfaatkan kebijakan pemerintah terkait kantong plastik berbayar itu adalah UMKM kain perca Pelangi Nusantara (Pelanusa) di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. UMKM tersebut membantu memberikan solusi, yakni dengan membuat tas hasil daur ulang sebagai pengganti kantong plastik.


Diet plastik yang digencarkan pemerintah membuka peluang baru bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM). Para perajin kain perca yakin bisa mengisi celah kebutuhan tas belanja yang terjangkau, sementara toko modern saat ini tak lagi menyediakan kantong plastik gratis.



 
 
 

Comments


Goodybag BSD

Also Featured In

    Like what you read? Donate now and help me provide fresh news and analysis for my readers   

Donate with PayPal

© 2023 by "This Just In". Proudly created with Wix.com

bottom of page