top of page

Sleman Wacanakan Kreneng sebagai Pengganti Kantong Plastik

  • Writer: ratna tia
    ratna tia
  • Oct 5, 2017
  • 5 min read

Penerapan imbauan kantong plastik berbayar | spunbond bags


Untuk mendukung kebijakan plastik berbayar, Pemkab Sleman melalui Disperindakop pun akan melakukan pembinaan terhadap produsen kantong plastik. Di antaranya untuk menekan jumlah produksi dan inovasi penggunaan bahan ramah lingkungan pada proses pembuatan kantong plastik.


Di antaranya kreneng, yaitu keranjang anyaman bambu yang biasa digunakan sebagai wadah salak. Sayangnya, kata dia, kreneng tidak dapat digunakan menjadi kantong bagi benda-benda yang berukuran sangat kecil.


Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindakop) Sleman, Pustopo menyampaikan selain paper bag, ada media lain yang dapat digunakan sebagai pengganti kantong plastik.


Penerapan imbauan kantong plastik berbayar menjadi celah bagi unit usaha kecil menengah (UKM). Dengan memproduksi tas belanja ramah lingkungan, produk UKM bisa menjadi pilihan masyarakat.

MEDIA PROMOSI RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TAS SPUNBOND | spunbond bags

Dengan menggunakan tas Spunbond ini kamu bisa memiliki tas cantik tapi juga ikut menjaga kelestarian lingkungan dan alam. Mulai sekarang kamu bisa untuk memulainya dari diri sendiri untuk kemudian mengajak orang-orang terdekat melakukan diet kantong plastik dan beralih dengan menggunakan tas Spunbond yang lebih ramah lingkungan.


Selain karena bahan dari tas ini lebih ramah lingkungan dan lebih kuat, tas Spunbond ini memiliki model dan juga ragam warna-warna yang cantik.


Selain itu motif dari bahan Spunbound ini pun bermacam-macam dari yang motif polos, abstrak, bunga-bunga dan lainnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Desain model dari tas ini pun sangat menarik dan tidak monoton bisa dibentuk bermacam-macam sekaligus ditambahkan aksesoris seperti pita sehingga semakin mempercantik tampilan dari tas ini.

Bahan dari tas spunbound ini sendiri tergolong seperti bahan kain yang tipis saat disentuh, meskipun begitu bahan Spunbound ini jauh lebih kuat dan tahan lama sehingga cocok untuk digunakan sebagai pembungkus barang pengganti tas jinjing plastik biasa.


Tas Spunbond ini bisa digunakan berkali-kali tanpa takut rusak atau sobek karena bahan Spunbound ini juga dikenal sebagai bahan yang ramah lingkungan.


Tas promosi dengan desain yang cantik pun bisa kamu jadikan sebagai ajang promosi berjalan, karena biasanya jenis tas ini akan bisa digunakan untuk keperluan lainnya. Sehingga memang bisa sangat berguna dan bermanfaat untuk membawa barang atau saat berbelanja sehari-hari.


Salah satu jenis tas yang direkomendasikan untuk mengganti penggunaan kantong plastik adalah tas Spunbond. Ternyata para pemerhati lingkungan pun merekomendasikan penggunaan tas Spunbond ini sebagai cara untuk turut melestarikan lingkungan.


Tas Spunbond ini adalah salah satu jenis tas yang sedang banyak digemari dan sering dijadikan souvenir pada acara-acara seminar atau pun konfrensi. Selain itu tas ini pun banyak digunakan sebagai pembungkus produk karena memang menjadi sebuah media promosi yang cukup efektif dengan biaya yang tergolong murah.


“Diet kantong plastik” adalah slogan yang mungkin pernah kamu dengar perihal untuk membatasi penggunaannya. Kita bisa ikut membantu selamatkan bumi dan lingkungan salah satu caranya adalah dengan membawa sendiri saat berbelanja baik itu ke pasar atau ke supermarket. Sebaiknya tas yang digunakan pun tas yang ramah lingkungan.


Mungkin kalian semua tahu jika penggunaan plastik memang setiap hari digunakan itulah sebabnya sampah-sampah plastik kian meningkat. Ini dikarenakan menyebabkan karena kantong plastik adalah barang yang digunakan sekali pakai sehingga bisa memperbanyak jumlah sampah. Untuk daerah Jakarta saja setiap harinya memproduksi 60.000 ton sampah dimana setengahnya adalah sampah plastik. Tahukah kamu ternyata waktu yang dibutuhkan untuk mengurai sampah plastik ini adalah 500 – 1000 tahun.


Di Australia dan Perancis pun saat ini banyak dijual tas dari bahan kain yang harganya sangat murah dan bisa digunakan berkali-kali. Bahkan di Inggris, Supermarket akan memberi diskon khusus bagi tiap pembelinya yang membawa tas sendiri dari rumah. Ini menunjukkan jika memang ajakan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik tidak main-main untuk diterapkan.


Bahkan di luar Negeri peraturan tentang penggunaan plastik ini sudah terlebih dahulu diterapkan dan mulai dibatasi. Seperti misalnya di San Fransisco (AS) tiap Supermarket yang masih menyediakan kantong plastik akan dikenakan denda sebesar $100 (hampir mencapai 1 juta rupiah) dan akan selalu meningkat jumlahnya jika melakukan pelanggaran secara berulang.


Peraturan ini nantinya tidak hanya diterapkan di Jakarta melainkan akan diterapkan di kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Depok, Bogor, Bekasi, Solo, Tangerang, Semarang, Papua, Pekanbaru, Banda Aceh, Kendari, Makassar, Ambon, Yogyakarta, Balikpapan, dan Medan.


Di awal tahun 2016 ini akan ada sebuah kebijakan baru untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang berasal dari sampah-sampah plastik. Tanggal 21 Februari bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional nanti pemerintah akan melakukan percobaan untuk menetapkan kebijakan kantong plastik berbayar. Kebijakan ini mengharuskan pelanggan ritel harus membayar biaya Rp 500-, untuk setiap penggunaan satu kantong plastik.



Aktivis Lingkungan Hidup Serukan Indonesia Diet Kantong Plastik | spunbond bags

Sampai saat ini ada lima kota di dunia yang telah melarang penggunaan kantong plastik: Dhaka di Bangladesh (mulai 2002); Oyster Bay, Australia (2004); San Francisco pada 2007, menjadikannya kota pertama di AS yang melarang penggunaan kantong plastik; Mexico City (2010); dan Los Angeles (Mei 2012).


Alasan warga tidak membawa tas belanja tersebut, 63 persen karena lupa dan 15 persen lainnya karena malas. Berdasarkan riset GI di tahun yang sama, setiap orang selama setahun menghasilkan sampah 700 kantong plastik.


Dalam sebuah risetnya di ibukota, Greeneration Indonesia (GI) pada 2009 menyebutkan, sebanyak 73 persen masyarakat telah memiliki tas yang dapat digunakan berulang kali sebagai pengganti kantong plastik, namun 79 persen dari mereka tidak membawanya pada saat berbelanja.


Diet kantong plastik menganjurkan pada setiap orang untuk membawa tas belanja sendiri. Harapan dari aksi lanjutan para aktivis ini, terciptanya perilaku bijak dalam menggunakan tas pakai ulang (reusable bag) agar jumlah sampah plastik yang dihasilkan dapat berkurang secara signifikan.


Kampanye ini diinisiasi beberapa organisasi lingkungan, antara lain Green Student Movement – WALHI Jakarta, Eksekutif Nasional WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), Komunitas Earth Hour Indonesia di dukung perusahaan swasta dan Komunitas Pers Kampus, Universitas Trisakti Jakarta.


Kampanye diet kantung plastik, pernah dipopulerkan dalam Aksi “HEADBAG Mob” di Jakarta, dirintis oleh kaum muda pegiat lingkungan Greenaration Indonesia (Generasi Hijau Indonesia) pada awal 2010. Namun baru pada Mei 2012 lalu, gerakan massal skala nasional kembali digiatkan di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Sumatera, Jawa dan Bali.


Sebuah survei baru-baru ini yang dipublikasikan oleh jaringan organisasi lingkungan menyebutkan, setiap orang yang tinggal di Jakarta rata-rata menghasilkan sampah 0,8 kilogram per hari. Dengan jumlah penduduk hampir sembilan juta jiwa, maka jumlah sampah DKI mencapai sekitar tujuh juta ton per hari, dan sebagian besar sampah tersebut berbahan plastik.


Sejak ditemukannya bahan baku plastik (poliolefin atau polivinil klorida) pada abad 19, penggunaan plastik sebagai bahan pendukung aktivitas manusia secara terus menerus dikembangkan. Penggunaan plastik mewarnai hampir di setiap lini kehidupan, mulai dari bahan pendukung komponen alat berat seperti kendaraan, hingga material sederhana seperti kantong plastik.


“Cara-cara ramah lingkungan sekecil apapun akan bermanfaat buat Indonesia. Kalau tidak kita mulai dari sekarang, kita tingkatkan kepedulian terhadap lingkungan , Indonesia makin hancur,” ujar karyawan swasta tersebut.


Beberapa warga menyatakan ikut serta terlibat aktif dalam kampanye Diet Kantong Plastik di Jakarta. Sukma Ibrahim, 33, mengatakan ia selalu membawa tas khusus dari rumah jika berbelanja supaya tidak menggunakan kantong plastik.


“Problem sampah dan limbah, (termasuk) pencemaran teluk Jakarta misalnya. Masalah yang paling utama adalah bagaimana mengubah pola pikir dan perilaku warga agar lebih ramah lingkungan,” kata Fauzi.


Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengakui bahwa masalah pencemaran akibat sampah dan limbah perkotaan menjadi pekerjaan yang mesti ditangani serius pemerintahannya.

“Diet kantong plastik ini membuktikan siapapun bisa jadi penyelamat lingkungan, bisa dimulai dari kehidupannya sehari-hari. Warga sudah dapat berkontribusi bagi lingkungan lewat tiga hal, yakni (mengurangi) penggunaan jumlah kantong plastik , hemat kertas dan hemat listrik,” ujarnya.


Ia menambahkan, Greenpeace Filipina dan Thailand juga telah memulai kegiatan serupa, yaitu pengurangan kantong plastik, bahan kertas dan penghematan energi (listrik) di negaranya masing-masing.


“Plastik adalah bahan yang sekali diproduksi sangat sulit terurai, dan tentu saja itu berdampak buruk buat lingkungan. Harus diakui masyarakat kita sekarang penggunaannya sangat berlebihan,” ujar Hikmat.


“Dampaknya secara luas belum terlihat, namun antusiasme kaum muda terutama cukup tinggi. Tidak hanya di DKI Jakarta, tapi juga sampai ke Aceh. Ini memang penting dan harus terus diteriakkan,” kata Hikmat di Jakarta, Rabu (20/6).

Juru bicara Greenpeace Indonesia, Hikmat Soeriatanuwijaya, menyatakan bahwa kampanye nasional yang dimulai akhir Mei lalu baru menghimpun sekitar 150 sukarelawan di Aceh dan kurang dari 1.000 orang di Jakarta dan sekitarnya.


Para aktivis mengatakan kampanye tersebut bertujuan mengajak masyarakat lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik, sehingga mengurangi sampah plastik yang berdampak buruk bagi lingkungan hidup.


Aceh, DKI Jakarta dan beberapa kota di Pulau Jawa menjadi inisiator kunci pelaksanaan kampanye “Diet Kantong Plastik” di Indonesia, yang digagas sejumlah organisasi lingkungan dan kepemudaan di tanah air baru-baru ini.



 
 
 

Comments


Goodybag BSD

Also Featured In

    Like what you read? Donate now and help me provide fresh news and analysis for my readers   

Donate with PayPal

© 2023 by "This Just In". Proudly created with Wix.com

bottom of page