top of page

Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia

  • Writer: ratna tia
    ratna tia
  • Oct 2, 2017
  • 4 min read

(KLHK) menilai persoalan sampah sudah meresahkan | spunbond bag

Tuti mengatakan belum dapat memperkirakan berapa penurunan penggunaan kantong plastik dengan adanya uji coba plastik berbayar diterapkan pada 21 Februari 2016. Perkiraan hanya terlihat dari target pengurangan sampah plastik yang ditetapkan hingga 2019 tersebut.


Kebijakan kantong plastik berbayar ditujukan untuk mengurangi jumlah sampah plastik. Namun efektivitasnya diragukan.


Setiap tahun produksi plastik menghasilkan sekitar delapan persen hasil produksi minyak dunia atau sekitar 12 juta barel minyak atau setara 14 juta pohon.


Lebih dari satu juta kantong plastik digunakan setiap menitnya, dan 50 persen dari kantong plastik tersebut dipakai hanya sekali lalu langsung dibuang. Dari angka tersebut, menurut Tuti, hanya lima persen yang benar-benar di daur ulang.


Berdasarkan data Jambeck (2015), Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah Cina yang mencapai 262,9 juta ton.


Berada di urutan ketiga adalah Filipina yang menghasilkan sampah plastik ke laut mencapai 83,4 juta ton, diikuti Vietnam yang mencapai 55,9 juta ton, dan Sri Lanka yang mencapai 14,6 juta ton per tahun.


Menurut dia, target pengurangan timbunan sampah secara keseluruhan sampai dengan 2019 adalah 25 persen, sedangkan 75 persen penanganan sampahnya dengan cara 'composting' dan daur ulang bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).


"Sampah kita komposisi utamanya 60 persen organik, plastiknya 14 persen," ujar dia.


Padahal, KLHK menargetkan pengurangan sampah plastik lebih dari 1,9 juta ton hingga 2019.


Dirjen Pengelolan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK Tuti Hendrawati Mintarsih menyebut total jumlah sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada.


Hal itu berkaitan dengan data dari KLHK yang menyebut plastik hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam waktu satu tahun saja, sudah mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik.


Jumlah itu ternyata setara dengan luasan 65,7 hektare kantong plastik atau sekitar 60 kali luas lapangan sepak bola.


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai persoalan sampah sudah meresahkan. Indonesia bahkan masuk dalam peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke Laut setelah Tiongkok.

Ini alasan kenapa kantong plastik berbahaya | spunbond bag

Untuk mengurangi efek samping berbahaya dari plastik, Anda perlu melakukan perubahan dan mengadakan penyesuaian gaya hidup. Gunakanlah kantong kain daur ulang yang bias dipakai berulang kali untuk menghemat pemakaian plastik. Kontribusi Anda jika menggunakan kantong kain sangatlah signifikan, mulai dari membantu mengurangi pemakaian minyak untuk membuat plastik dan menjaga habitat makhluk hidup lainnya.


Ingatlah untuk memakai dan membawa kemanapun kantong kain tersebut. Selalu simpan cadangan kantong kain di kendaraan Anda dan taruh di tempat yang mudah terlihat agar Anda terus mengingat untuk membawanya.


Polyethylene merupakan sejenis thermoplastic yang terbuat dari minyak dan termasuk bahan photodegrade yang berarti plastic dalam jangka waktu panjang akan terpecah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil, lebih beracun dalam bentuk petro-polymers, yang akan mengontaminasi tanah dan air yang merupakan tempat tumbuh-tumbuhan dan hewan hidup dan mendapatkan makanannya dan menyebabkan racun tersebut masuk ke dalam tubuh kita juga.


Biasanya, tempat pembuangan akhir plastik adalah di tanah pembuangan, lautan dan danau karena keterbatasan tempat. Akhirnya, berbagai sampah plastik ini dapat mengotori habitat makhluk hidup lainnya dan merusak lingkungan serta ekosistem dan rantai makanan.


Melakukan recycle atau daur ulang plastic membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan memproduksi plastic itu sendiri. Setelah berhasil didaur ulang pun, harga jual plastik tersebut jauh lebih murah daripada harga daur ulangnya, sehingga kerugian tersebut membuat banyak orang lebih memilih untuk memproduksi lebih banyak plastik.


Tidak ingin kan bumi yang kita cintai ini rusak karena keengganan kita melepaskan kantong plastik? Berikut ini beberapa alasan mengapa Anda sebaiknya tidak lagi ‘menyentuh’ kantong plastik.


Aturan kantong plastik berbayar setiap kali kita berbelanja di supermarket, sepertinya kurang efektif.


Pasalnya, pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan kantong plastik ketimbang membawa tas sendiri dari rumah. Padahal, gerakan ini memiliki tujuan positif untuk meminimalkan penggunaan kantong plastik yang berbahaya bagi lingkungan sekitar.

Energi Terbarukan, BBM dari Limbah Kresek | spunbond bag

Ade Imas Agusningtyas menambahkan, inovasi pengolahan limbah plastik tersebut akan terus diperbaiki. Salah satunya dengan merancang alat yang langsung bisa memisahkan berbagai jenis bahan bakar seperti bensin, solar, dan pertamax.


Selain dapat mengurangi limbah, pengolahan plastik menjadi bahan bakar tersebut cukup efisien. Satu kilogram kresek yang dilebur menghasilkan satu liter BBM. ”Jadi, pengolahan ini bisa jadi solusi energi alternatif,” terangnya.


Selain fokus pada pengelolaan limbah plastik kresek, lanjut Edo, ada plastik jenis lain yang bisa diolah menjadi BBM. Di antaranya, plastik PP (gelas air kemasan), HDPE (botol sampo), dan plastik jenis PETE.


Dalam proses pembakaran suhu tersebut, Edo menerangkan, ada dua jenis bahan bakar yang dapat diperoleh secara otomatis. Yakni, bensin dan solar. Dua jenis bahan bakar itu telah diuji pada mobil, sepeda motor, dan mesin pemotong rumput. ”Semua dapat berjalan dengan baik,” jelas mahasiswa semester kedelapan tersebut.


Untuk mengubah plastik kresek menjadi BBM, mereka lebih dulu memotong kecil-kecil lembaran kresek. Setelah dirajang, kresek dimasukkan ke dalam alat tripod-4M untuk proses thermal cracking.


Teknik pembakaran tersebut menggunakan suhu tinggi. Kisarannya 300–400 derajat Celsius. Setelah pembakaran 45 menit, lembaran kresek itu berubah menjadi minyak dan langsung bisa digunakan sebagai bahan bakar.


Setelah melakukan studi literatur, mereka menemukan bahan pembuat plastik kresek berasal dari hidrokarbon. Kandungan tersebut juga digunakan untuk membuat BBM. ”Dari sini, kami mulai merancang untuk merealisasikannya,” tutur mahasiswa jurusan ilmu dan teknologi lingkungan itu.

Menggunungnya limbah sampah plastik di TPA itu terjadi karena tidak banyak orang tertarik untuk mengolahnya. Berbeda dengan sampah botol plastik yang sering jadi incaran pemulung. ”Kondisi ini membuat kami tertarik memanfaatkannya,” terang Edo Dwi Praptono, ketua tim.


Ide pembuatan BBM berbahan dasar limbah kresek tersebut bermula dari keresahan melihat kerusakan lingkungan. Terutama menumpuknya limbah plastik kresek di tempat pembuangan akhir (TPA).


Penelitian yang telah mendapat dana hibah Kemenristekdikti tersebut diciptakan Edo Dwi Praptono, Ade Imas Agusningtyas, Hilmi Putra Pradana, Ledy Theresia, dan Lola Sara.


 
 
 

Comments


Goodybag BSD

Also Featured In

    Like what you read? Donate now and help me provide fresh news and analysis for my readers   

Donate with PayPal

© 2023 by "This Just In". Proudly created with Wix.com

bottom of page