Toko Ini Berlakukan Diet Kantong Plastik Sejak Dua Tahun Lalu, Coba Lihat Komentar Para Pembelinya
- ratna tia
- Sep 29, 2017
- 3 min read
Pelaksanaan kantong plastik berbayar dimulai serentak di Kota Malang | souvenir tas

"Awalnya bukan hal mudah memberlakukan itu. Kita dibilang medhit (pelit, red), tapi sekarang sudah terbiasa, " katanya.
Untuk konsumen yang melakukan berbelanja banyak, toko ini memanfaatkan kardus-kardus bekas.
Sedang bagi konsumen juga mengurangi anggaran untuk membeli tas kresek tambahan.
"Bagi toko bisamengurangi biaya operasional. Di tempat saya, biaya pembelian kantong plastik butuh Rp 1,8 juta per minggu," kata dia.
Menurut dia, kebijakan mengurangi penggunaan kantong plastik bermanfaat untuk konsumen dan juga pengelola usaha.
Atas kebijakan grosirnya itu, ia mendapat penghargaan dari Pemkot Malang karena memberlakukan kantong plastik berbayar.
"Kalau ada yang minta tambahan tas kresek, saya tidak mau memberi. Kalau mau ya nambah Rp 500," jelas Andi.
Andi Susanto, pemilik Utama Grosir Jl Dr Cipto Malang, mengaku sudah membatasi penggunaan kantong plastik sejak dua tahun lalu.
"Saya berharap nanti DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) bisa presentasi ke mal-mal soal sampah plastik," jelas GM Matos ini.
Menurut dia, regulasi itu sangat bagus untuk jangka panjang. Terutama bagi anak cucu nanti.
"Hypermart, Matahari, Gramedia dan outlet lainnya juga kita himbau. Kalaupun ada yang memakai kantong plastik, itupun yang mudah didaur ulang," kata Fifi kepada SURYA.co.id di Alun-Alun Merdeka.
ifi Trisjanti, Ketua Asosiasi Pusat Perbelanjaan Kota Malang menyatakan sudah siap melaksanakan itu. Ia mencontohkan sejumlah pusat perbelanjaan di Malang Town Square (Matos).
Pelaksanaan kantong plastik berbayar dimulai serentak di Kota Malang, Minggu (21/2/2016).
Minimarket Bandung Barat Sudah Berlakukan Kresek Berbayar | souvenir tas
Seperti diketahui, kebijakan tersebut sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor S.1230/PSLB3-PS /2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar. Di dalam aturan itu ditetapkan, kantong plastik berbayar Rp 200 dan sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai.
Pengumuman pemberlakuan plastik berbayar tersebut terpasang di bagian kasir minimarket. Dalam pengumuman itu tertulis plastik berbayar berlaku sejak 21 Februari 2016.
"Ya, memang kantong plastik berbayar ini sudah berlaku sejak 21 Februari. Setiap kantong plastik Rp 200 untuk semua ukuran," kata petugas minimarket di Kecamatan Cihampelas, Selasa (23/2/2016).
Sejumlah minimarket di Kabupaten Bandung Barat telah memberlakukan plastik berbayar sejak 21 Februari 2016. Setiap konsumen yang ingin menggunakan kantong plastik harus membayar Rp 200/kantong.
Kevin Lilliana, Belanja Tanpa Kantong Plastik | souvenir tas
Menurutnya, jika seseorang rajin membaca hal-hal terkait lingkungan melalui media konvensional ataupun media sosial lainnya, maka ia akan memiliki kesadaran yang cukup tinggi akan kerusakan yang timbul dari sampah plastik yang setiap harinya dibawa usai berbelanja.
"Masih banyak masyarakat yang belum peduli lingkungan karena kurang membaca. Membaca itu bisa melalui sosial media kalau melalui media baca konvensional membosankan, intinya kita harus peduli dengan lingkungan," pungkasnya.
"Sudah belanjanya sedikit, minta kantong plastik pula, maksud saya itu kan masih bisa dipegang atau mungkin dikantongin di saku celana," tandasnya.
Kevin mengakui, kemungkinan besar faktor masyarakat masih kurang peduli terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan karena kurangnya pemahaman soal bahaya sampah plastik, juga kurangnya membaca, baik melalui media konvensional seperti buku dan koran, atau melalui media sosial.
Mahasiswi lulusan Universitas Kristen Maranatha Bandung ini juga mengaku cukup risih saat menemukan orang yang berbelanja sedikit barang namun tetap meminta kantong plastik.
"Kalau kita sudah mulai untuk tidak menggunakan plastik, jumlah sampah plastik yang ada di luaran sana juga akan berkurang, kan sampah plastik enggak bisa didaur ulang," tuturnya.
Menurutnya, kebiasaan kecil yang mulai diterapkannya jauh sebelum menjadi Puteri Indonesia Lingkungan 2017 ini diharapkan bisa mengurangi sampah yang dari waktu ke waktu terus bertambah.
"Saya mulai mengurangi menggunakan kantong plastik saat belanja, biasanya saya bawa wadah sendiri yang terbuat dari kain, di rumah juga jadi sedikit sampah," ucap wanita kelahiran 5 Januari 1996 ini saat ditemui Kompas Lifestyle di Jakarta, Jumat (8/9/2017).
Kevin Lilliana, Putri Indonesia Lingkungan 2017 kepada Kompas Lifestyle mengatakan bahwa dirinya mulai mengurangi penggunaan plastik untuk berbelanja di minimarket ataupun pasar tradisional.
Mungkin akan lebih bijak jika Anda membawa wadah kantong sendiri yang terbuat dari kain untuk meminimalisir sampah plastik di rumah Anda.
Comments