top of page

Peritel tak Gratiskan Lagi Kantong Plastik

  • Writer: ratna tia
    ratna tia
  • Sep 22, 2017
  • 3 min read

Uji coba kantong‎ plastik berbayar secara nasional | jual tas spunbond eceran


"Saat ini spesifikasi kantong plastik yang digunakan sebagian besar ritel modern seperti Alfamart sudah menggunakan plastik jenis biodegradable seperti oxium, greene, dan IPI yang mudah terurai,” tutur Rachman.


Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi KLHK terlihat penurunan penggunaan kantong plastik sebesar 25-30 persen selama masa uji coba 3 bulan lalu. Sebanyak 87,2 persen masyarakat menyatakan dukungannya dan 91,6 persen bersedia membawa kantong belanja sendiri dari rumah. ‎


Selama masa uji coba, lanjut Rachman, pengelola ritel modern akan melaporkan penggunaan kantong plastik kepada KLHK melalui Aprindo dan hasilnya menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah.


“Masyarakat merespons positif uji coba lalu, tetapi masih belum menjangkau seluruh daerah di tanah air. Melanjutkan uji coba kedua ini kami akan memberikan edukasi kepada konsumen agar masyarakat terbiasa membawa tas belanja sendiri saat ingin berbelanja,” ujar dia.


Uji coba kali ini adalah kelanjutan dari uji coba pertama yang diberlakukan pada 21 Februari - 31 Mei 2016. Rachman mengatakan standar operasional prosedur uji coba tetap sama. Masyarakat yang berbelanja di toko ritel modern diimbau membawa tas belanja sendiri atau dikenakan Rp 200 per kantong plastik.


Kementerian LHK telah mengeluarkan Surat Edaran Dirjen No. SE/8/PSLB3/PS/PLB.0/5/2016 tentang Pengurangan Sampah Plastik Melalui Penerapan Kantong Belanja Plastik Sekali Pakai Tidak Gratis.


"Jaringan ritel kami memberlakukan kembali uji coba kantong‎ plastik berbayar secara nasional. Itu sebagai dukungan kepada Pemerintah dalam menangani permasalahan sampah plastik di Indonesia," ujar Nur Rachman, Corporate Communication GM Alfamart, kepada "PR", Selasa 12 Juli 2016.


Peritel memberlakukan kembali uji coba kantong plastik berbayar mulai 1 Juli 2016. Pemberlakuan tersebut berdasarkan kesepakatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia.


Kantong Plastik Berbayar Mestinya Jalan Terus | jual tas spunbond eceran

Sebagaimana diketahui, sekitar 400 ritel di Bandung kembali menggratiskan kantong plastik kepada para pembeli. Sebelumnya warga harus membayar Rp 200 per kantong. Penggratisan lagi dilakukan sesuai dengan keputusan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) yang memilih menunggu turunnya payung hukum selevel Peraturan Menteri.


Adisa menyatakan, uji coba kebijakan kantong plastik berbayar yang berlangsung selama tiga bulan secara umum menghasilkan dampak positif. Konsumsi kantong plastik terus menurun. Yang lebih penting, budaya mengurangi penggunaan kantong plastik mulai muncul.


Diungkapkan Adisa, amat disayangkan jika Bandung melewatkan modal yang kuat ini dan sekadar menunggu turunnya payung hukum dari pusat untuk melanjutkan atau tidak kebijakan kantong plastik berbayar. “Toh Kementerian juga sudah mendorong adanya inisiatif-inisiatif lokal ini,” tuturnya.


“Bandung memiliki modal yang sangat kuat untuk memulai inisiatif lokal kebijakan pembatasan kantong plastik. Aturan sudah ada, tinggal kemauan politiknya,” kata Koordinator Kota Bandung Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) Adisa Soedarso, Kamis 6 Oktober 2016 siang.


Kota Bandung merupakan satu-satunya pemerintah daerah yang sudah memiliki peraturan daerah (Perda) yang mengatur konsumsi kantong plastik. Perda tersebut adalah Perda Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik, disahkan di era kepemimpinan Dada Rosada.


Kebijakan pembatasan kantong plastik mestinya bisa terus berjalan asalkan ada inisiatif lokal yang kuat dari masing-masing pemerintah daerah. Pemerintah Kota Bandung sangat berpotensi melakukan hal ini.

Styrofoam Dilarang, Plastik Datang | jual tas spunbond eceran



”Katanya styrofoam itu jelek untuk lingkungan, bikin sampah. Saya setuju-setuju saja dengan aturan ini karena tidak ada keluhan juga dari pembeli. Yang bertanya juga jarang. Kalaupun ada, saya jawab saja sudah dilarang Wali Kota,” tuturnya.


Sebelum 1 November, ia berusaha tidak menggunakan styrofoam. Meski kadang masih pakai tetapi sejak Senin 1 November 2016, ia benar-benar sudah tidak memakai styrofoam lagi.


”Bingungnya itu soal nanti ganti styrofoam pakai apa. Tapi karena ini harus kan ya, jadi saya ganti dengan plastik makanan,” tuturnya.


Ia didatangi petugas kelurahan beberapa waktu lalu. Tujuannya untuk sosialisasi pelarangan penggunaan wadah styrofoam untuk kemasan. Pertama kali mendengarnya, Nur sempat bingung meski ia tetap yakin tak berimbas pada penjualan seblaknya.


Bagi Anda pencinta seblak, meski sudah tidak menggunakan kemasan styrofoam tetapi kenikmatannya tak sedikit pun berkurang. ”Memang sih, kelihatannya jadi tidak cantik. Pakai styrofoam itu kan agar tampilan seblak lebih menarik,” ujar Nur (30), salah seorang penjual seblak di Jalan Jatayu, Kota Bandung.


Biasanya di setiap gerobak penjual makanan terpampang nyata tumpukan wadah styrofoam aneka bentuk, kini, hal itu mulai tak terlihat, termasuk di kalangan penjual seblak.


Tak butuh waktu lama, segera saja cuitan tersebut tersebar ke mana-mana. Kini, lima hari setelah imbauan pengurangan penggunaan styrofoam untuk kemasan makanan diberlakukan, geliat perubahan mulai terasa.


PADA 12 Oktober 2016, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mencuit dalam akun resmi media sosial Twitter dan Instagramnya mengenai pelarangan penggunaan styrofoam untuk kemasan makanan (dan minuman) di Kota Bandung per 1 November 2016. Ia juga meminta kepada pihak yang terbiasa menggunakan styrofoam untuk pesanan bawa pulang (takeaway) agar dapat menyesuaikan.



 
 
 

Comments


Goodybag BSD

Also Featured In

    Like what you read? Donate now and help me provide fresh news and analysis for my readers   

Donate with PayPal

© 2023 by "This Just In". Proudly created with Wix.com

bottom of page