top of page

Mengubah Sampah jadi Produk Kreatif

Mahasiswa KKN terinspirasi untuk mengubah sampah menjadi kerajinan | jual goodie bag


Loker merupakan salah satu program kerja mahasiswa KKN yang diharapkan dapat memberdayakan ibu-ibu untuk membuat kerajinan yang bahan dasarnya bersumber dari sampah kertas dan plastik. Nantinya kerajinan tersebut dapat bernilai jual dan memberikan keuntungan untuk masyarakat dan lingkungan.


Mahasiswa KKN terinspirasi untuk mengubah sampah yang menumpuk tersebut menjadi kerajinan. Oleh karena itu, bekerja sama dengan majelis taklim RW 010 mahasiswa KKN membuat Loker atau singkatan dari Lorong Kreatif.


Berdasarkan hasil observasi fisik yang dilakukan pada dua pekan pertama berada di kelurahan ini, mahasiswa KKN mendapatkan bahwa hampir di setiap drainase dan tanah kosong dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah (TPS). Adapun jenis sampah yang didapati kebanyakan adalah sampah kertas dan sampah plastik yang merupakan buangan limbah rumah tangga.


Bekerja sama dengan Kementerian PUPR, mahasiswa Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan, yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) gelombang ke-96 tiba di Kelurahan Mangasa, Kota Makassar, pada awal Juli 2017. KKN ini merupakan KKN tematik yang bertujuan mengidentifikasi masalah lingkungan dan sosial yang terjadi di kelurahan ini berserta menganalisis potensi yang ada di dalamnya.


Kreatif, Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar | jual goodie bag

Semua sampah plastik, kata dia, bisa diolah baik itu plastik bekas makanan hingga botol air mineral. Rencananya, Watir akan mengembangkan alat ini di steiap RT di desanya. Sehingga, tidak ada sampah lagi yang mengotori lingkungan.


“Pembuatan alatnya juga sangat terjangkau. Satu alat hanya butuh biaya sekitar Rp 500 ribu saja,” ujarnya.


Setelah itu, sampah plastik dimasukkan ke alat pengolahan dan kemudian dilakukan pembakaran di tungku maksimal 2 jam. Sampah yang meleleh akan mengeluarkan uap. Uap itu ditampung, sehingga akhirnya mengeluarkan minyak hasil pembakaran sampah plastik.


“Memang masih belum uji coba lebih lanjut. Tapi bila menjadi pengganti minyak tanah, ini lebih bagus,” tuturnya.


Menurutnya, sebelum menggunakan alat pengolah sampah plastik ini, sampah harus dibersihkan dari kotoran tanah yang menempel. Karena hal ini sangat berpengaruh pada kualitas bahan bakar yang dihasilkan.


“Ini bisa jadi salah satu alternatif untuk mengurai sampah plastik di lingkungan desa. Bekas sampah plastik yang dibakar ini akan menjadi abu dan cepat mengurai di tanah,” ujar alumni Universitas Wiralodra tahun 2016 itu.


Akhirnya dia pun mencoba membuat pengolah sampah plastik. Dengan menggunakan besi berbentuk tabung, ia mendesain alat pengolah sampah plastik.


Kepada Radar, Watir mengatakan idenya ini tercetus saat ia mengikuti KKN pada tahun 2015. Di lokasi tempatnya mengabdi, melihat banyak sampah plastik berserakan dan belum ada solusi untuk mengolah sampah.


Prihatin dengan masalah sampah, Watir (22), warga Desa Majasih, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, berusaha mencari solusi. Dia kemudian menciptakan alat pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar pengganti minyak tanah.


Kreativitas Karsin, Ubah Limbah Plastik Jadi Paving Block | jual goodie bag


Paving block limbah sampah plastik karya karsin diapresiasi banyak pihak. Lewat kreativitasnya, Karsin membuktikan limbah pun bisa dimanfaatkan. Bahkan, Karsin juga mengajarkan kemampuannya ini kepada orang lain.


Untuk mempercantik paving block ini Karsin mengecatnya dengan berbagai warna atau sesuai dengan pesanan. Paving block berbahan plastik ini persis seperti paving block pada umumnya, yang membedakan bobot paving block kreasi Karsin lebih ringan.


Pembuatan paving block ini masih tergolong sederhana. Sampah plastik yang telah dipilah lalu dibakar. Kemudian, dimasukkan ke dalam cetakan, lalu dilakukan pendinginan sehingga terciptalah paving block berbentuk segi enam.


Melalui kreasinya, limbah plastik ini dijadikan paving block bernilai tinggi.


Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Minggu (13/08/2017), bagi Karsin, plastik bekas justru menjadi barang yang paling ia buru saat ini. Pria berusia 50 tahun ini juga memperoleh sumbangan sampah plastik dari warga sekitar rumahnya.


Kreativitas Karsin muncul saat dia tengah terpuruk selepas dilanda musibah tahun 2003 lalu. Saat itu truk yang ia kendarai menabrak pohon sehingga menyebabkan tulang kakinya patah.






Goodybag BSD
bottom of page