Kaum Difabel Diikutkan dalam Proses Produksi Tas Daur Ulang DAM
- ratna tia
- Aug 29, 2017
- 4 min read
Perilaku pengguna tas plastik untuk beralih ke kantong daur ulang | goody bag seminar

Lerri mengatakan, pihaknya juga bekerja sama dengan Bandung Clean Action dan Yayasan Sinergi untuk melaksanakan kampanye penyebaran kantong belanja ulang. Kantong belanja ulang itu, kata dia, bisa didapatkan seharga Rp 20 ribu melalui penjualan online maupun offline.
"Hasil penjualan akan dimanfaatkan untuk dana pemberdayaan ekonomi rekan-rekan difabel," kata Lerri di sela acara launching yang digelar di Cikapundung Riverspot, Kota Bandung, Minggu (19/6/2016) petang.
General Manager Sales, Marketing & Logistic DAM, Lerri Gunawan, kaum difabel dipakai merupakan bagian dari income generating activities atau pemberdayaan ekonomi untuk kaum difabel. Kantong plastik ini dikemas dengan kemasan menarik karena mampu dilipat menggunakan resleting yang sudah tersemat di bagian kantong.
PT Daya Adicipta Motora (DAM) selaku distributor utama sepeda motor dan suku cadang Honda di Jawa Barat melibatkan komunitas difabel dalam proses produksi tas daur ulang. Dalam Program Bersih BerDAYA, kantong daur ulang (reusable bag) itu dimaksudkan mengubah prilaku pengguna tas plastik untuk beralih ke kantong daur ulang itu.
Aksi Tolak Linu Bagi-Bagi 1.300 Kantong Belanja di Pasar Anyar | goody bag seminar
Kampanye Tolak Linu, "Ayo Peduli Lingkungan" ini sekaligus mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan terutama yang berkaitan dengan penggunaan kantong plastik.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya memberikan apresiasi atas inisiatif Sido Muncul meluncurkan iklan layanan masyarakat Tolaklinu, Orang Bijak #tolakkantongplastik. Intinya adalah Lingkungan yang sehat untuk orang yang sehat. “Kita sangat membutuhkan kampanye media publik," ujar Siti Nurbaya.
Selain Pasar Anyar, Tangerang, PT Sido Muncul juga masih akan membagikan kantong belanja recycle bag ke pasar tradisional dan moderen lainnya. Hal ini penting dilakukan untuk mengingatkan masyarakat tentang manfaat menggunakan tas daur ulang sebagai media membawa barang belanjaan ketimbang kantong plastik yang hanya sekali pakai.
Senada dengan Tuti, Udin yang merupakan pedagang di Pasar Anyar juga mengatakan bahwa kantong belanja recycle bag ini dapat mengurangi penggunaan plastik kresek.
Pengunjung Pasar Anyar bernama Tuti menanggapi positif kampanye Sido Muncul bagi-bagi kantong belanja recycle bag. Menurutnya, kantong belanja ini banyak manfaatnya. "Bisa buat kantong belanja berkali-kali, awet dan hemat. Tidak banyak buang sampah, mau dipake ke supermarket juga bisa, ujar Tuti.
Senin (26/7), PT Sido Muncul mengunjungi Pasar Tradisional Anyar, Tangerang untuk membagikan 1300 kantong belanja kepada para pengunjung dan pedagang di pasar tersebut. Sebanyak 15 personil dari Sido Muncul Tolak Linu dari pukul 6 pagi mulai membagikan kantong belanja recycle bag bertuliskan #SampahJadiEmas dan #TolakKantongPlastik kepada para pengunjung.
Kondisi inilah yang mendorong PT. Sido Muncul terutama produk Tolak Linu untuk mengajak masyarakat stop penggunaan kantong plastik atau kresek. Sebagai gantinya, Sido Muncul Tolak Linu membagikan kantong belanja daur ulang yang lebih awet dan dapat digunakan berulang kali oleh masyarakat.
Lebih dari satu juta kantong plastik digunakan setiap menitnya, dimana 50 % dari kantong plastik hanya sekali pakai lalu langsung buang. Dari angka tersebut hanya lima persen yang benar-benar dapat di daur ulang. Indonesia sendiri tercatat berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut sebesar 187,2 juta ton setelah Cina yang menyumbang sampah plastik hingga 262,9 ton, data Jambeck (2015).
Salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan yang digalakkan Sido Muncul Tolak Linu adalah dengan mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Mengapa kantong plastik? Karena plastik akan menghasilkan limbah yang dapat merusak lingkungan, limbah dari plastik baru dapat terurai setelah 100 tahun.
Sejak meluncurkan kampanye Tolak Linu "Ayo Peduli Lingkungan" bulan Februari lalu, PT Sido Muncul, Tbk secara konsisten terus mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan sekitar demi masa depan anak-cucu yang lebih baik.
"Plastik Ini Sulit Diurai dan Butuh Ratusan Tahun agar Bisa Terurai" | goody bag seminar
“Untuk puncaknya sengaja kami gelar di pantai, karena priorotas kami di kebersihan sekitar laut. Bagi daerah yang tidak memiliki laut, bisa membersihkan tempat umum lainnya, seperti gunung, RTH, pasar atau lainnya,” kata Husnul.
Ia mengatakan, untuk acara puncak HPSN akan dilaksanakan pada pagi Sabtu (25/2/2017) dengan gerakan aksi “jemput sampah” yang dipusatkan di panti Grand New Watudodol (GWD).
Jika setiap 8 ons sampah tersebut terdapat satu kantong plastik, maka dengan jumlah penduduk Banyuwangi 1,5 juta orang maka akan akan ada ratusan kilo sampah plastik yang dihasilkan dalam dalam satu hari.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi Husnul Chotimah menjelaskan berdasarkan rumusan Kementerian Lingkungan Hidup, setiap orang memproduksi 8 ons sampah setiap harinya.
"Plastik ini sulit diurai dan butuh ratusan tahun agar bisa terurai secara alami. Kalau dibuang sembarangan juga akan merusak lingkungan. Buat kotor. Jadi dengan berbelanja menggunakan tas belanja paling tidak meminimalisir penggunaan platik," katanya.
Ia mengatakan, dengan penggunaan tas belanja maka tidak semua belanjaan harus dibawa dengan kantong plastik. Ia mencontohkan pisang dan tempe yang langsung bisa diletakkan di dalam tas belanja.
"Bagi-bagi belanja gratis ini untuk mengedukasi masyarakat agar belanja membawa tas sehingga dapat mengurangi penggunaan plastik saat berbelanja," ucap Yusuf kepada Kompas.com, Jumat (24/2/2017).
Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widiyatmoko membagikan seratus tas belanja kepada ibu-ibu yang berbelanja di Pasar Blambangan Jumat (24/2/2017). Kegiatan bagi-bagi tas belanja tersebut untuk memperingati Hari Pedulis Sampah Nasional (HPSN) tahun 2017 yang diperingati setiap tanggal 21 Februari.
Comments