Mahasiswa BSI Sukabumi Ciptakan Tote Bag Aksara Sunda
- ratna tia
- Aug 22, 2017
- 4 min read
workshop pembuatan ‘tote bag’ dengan aksara sunda | harga goody bag

Kepala Kampus AMIK BSI Sukabumi Denny Pribadi menyambut baik dan bangga adanya kegiatan tersebut. “Saya sangat mendukung kegiatan positif ini.
Saya bangga dengan apa yang dilakukan anak-anak muda kota Sukabumi. Sebab, mereka memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan, sekaligus berusaha melestarikan budaya Sunda dengan melukis aksara Sunda pada tas yang akan digunakan sebagai pengganti kantong pelastik,” ungkap Denny Pribadi.
Mahasiswi semester lima AMIK BSI Sukabumi yang juga penerima bepres (beasiswa prestasi) BSI ini berharap Indonesia suatu hari nanti menjadi negara pariwisata bebas sampah plastik yang menjunjung tinggi kebudayaan nasional, untuk Sukabumi khususnya budaya Sunda.
Pengenalan aksara Sunda melalui tas ramah lingkungan merupakan salah satu program kerja Post Moka Activity (PMA) yang diusung Kiswah untuk mendukung program Walikota Sukabumi, yaitu “Sukabumi Bebas Sampah Plastik” yang dicanangkan sejak bulan Maret 2016.
Selain itu, menurutnya, pembuatan tote bag hasil karya sendiri dengan dihias aksara sunda sekaligus memperkenalkan budaya nasional kepada masyarakat. “Selain peserta belajar menulis dengan aksara Sunda, hasil tote bag yang telah dihias tersebut diharapkan dapat menggantikan penggunaan plastik dengan tas ramah lingkungan,” ungkap Kiswah yang juga Duta HIV/AIDS Kota Sukabumi 2016.
Kenapa membuat tas belanja sendiri? Kenapa tidak beli tote bag saja? Hal itu dijawab oleh Siti Kiswah, anggota Paguyuban Moka Kota Sukabumi 2016 yang menggagas kegiatan ini. “Biasanya anak muda kalau tote bag beli dibandingkan buatan sendiri itu beda kasih sayangnya. Mereka lebih greget pakai tote bag produk buatan sendiri. Karena kita yang hias sendiri dan tidak pasaran,” ujar Siti Kiswah.
Workshop yang diikuti oleh 200 mahasiswa AMIK BSI Sukabumi tersebut diawali dengan pemaparan materi mengenai bahaya sampah plastik bagi lingkungan. Dilanjutkan dengan pembuatan workshop tote bag dengan aksara sunda, sebagai salah satu solusi mengurangi penggunaan kantong plastik.
AMIK BSI Sukabumi menggelar Carnaval BSI 2016, Ahad (25/09/2016). Salah satu rangkaian kegiatan tersebut adalah workshop pembuatan ‘tote bag’ dengan aksara sunda. Kegiatan ini bekerja sama dengan Mojang Jajaka (Moka) Sukabumi 2016 dan Senat Mahasiswa AMIK BSI Sukabumi.
Yuk... Puasa Ramadhan Sekalian Puasa Kantong Plastik | harga goody bag
“Akan lebih baik kalau sudah buang sampah pada tempatnya kemudian punya kesadaran memilah per kategori,” imbuhnya lagi.
Kata Tuti, memilah sampah plastik per kategori penting untuk memudahkan pengelola limbah plastik untuk mendaur ulang.
Tuti mengimbau, selain membawa kantong belanja sendiri, disiplin membuang sampah pada tempatnya juga termasuk inisiatif mengurangi penggunaan kantong plastik. Terlebih lagi sampai hari ini masih sedikit orang-orang yang punya kesadaran itu.
Salah satu perusahaan farmasi, PT Tempo Scan Pacific malah berinisiatif menyediakan tas belanja berulang kali pakai, Tempo Scan Love Earth (TSLE), untuk diberikan gratis pada konsumen yang belanja produknya senilai minimal Rp 50.000.
Khusus selama Ramadhan, tas berulang pakai ini bisa didapat dengan belanja produk senilai Rp 25.000.
Dari riset Greeneration pada 2009, satu orang di Indonesia rata-rata memakai 700 kantong plastik per tahun. Dengan patokan harga Rp 200 didapati setiap orang rata-rata mengeluarkan uang Rp 140.000 hanya untuk membayar kantong plastik.
Harga itu menjadi mahal bila dibandingkan dengan harga kantong belanja berulang pakai yang dipatok di kisaran harga Rp10.000 – Rp 20.000.
Tak sulit untuk ikut berpuasa memakai kantong plastik. Terlebih lagi, sekarang sudah banyak toko ritel modern yang menyediakan kantong belanja berulang kali pakai. Masyarakat hanya tinggal beli sekali dan bisa menggunakannya berkali-kali.
“Namun ini tidak akan berhasil kalau tak ada sinergi. Seluruh lapisan masyarakat harus terlibat dan berinisiatif mengurangi pemakaian kantong plastik,” ujar Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya, KLHK, Tuti Hendrawati Minarsih, Kamis (28/4/2016).
Dalam, situs web KLHK pun mencantumkan, ada agenda lanjutan dari uji coba tahap pertama secara nasional sampai terbit regulasi yang mengatur secara teknis dari pemerintah pusat.
Untuk menyiasati hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutaanan (KLHK) sudah mengambil keputusan. Sejak 21 Februari 2016 hingga 30 Mei 2016 diberlakukan pemakaian kantong plastik tidak gratis pada toko ritel modern. Tiap kantong plastik dikenakan biaya Rp200.
Keadaan ini memprihatinkan kala diketahui bahwa plastik adalah ancaman bumi nomor satu. Diketahui, sampah yang dihasilkan oleh kurang lebih 90 ribu toko ritel modern tanah air adalah 9,85 miliar per tahun dan diprediksi akan mencemari lingkungan selama lebih dari 400 tahun.
Padahal, bila ada 100 transaksi setiap harinya, berarti ada 300 kantong plastik yang dikeluarkan oleh tiap toko. Bagaimana kalau lebih dari itu?
Pemakaian kantong plastik di Indonesia masih sangat tinggi. Pemakian rata-rata kantong plastik di toko ritel modern diketahui adalah 3 lembar per transaksi atau bisa lebih banyak lagi jelang hari raya seperti lebaran.
Awas, Virus Menyebar di Tas Belanja Pakai Ulang | harga goody bag
Ketika seorang anggota tim sepak bola sakit, partikel virus dalam muntahan dan fesesnya menyebar ke udara dan menempel pada obyek dalam kamar mandi, termasuk tas belanja itu. Proses penyebaran virus ke udara dapat menyebabkan masalah dalam ruang tertutup, seperti kapal pesiar dan panti jompo. "Virus dapat menyebar ke udara, meski toilet telah dibilas," ujar Repp.
Setelah memeriksa tas itu, peneliti menemukan jejak norovirus, kuman yang paling sering menyebabkan penyakit karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar di Amerika. Para ilmuwan telah mengetahui bahwa norovirus dapat menyebar lewat udara.
Peneliti dari Oregon Health and Science University, Kimberly Repp, mengatakan temuan ini menyoroti bagaimana obyek mati dapat berperan menyebarkan norovirus. "Ketika seseorang sakit, kita jangan beranggapan mengelap toilet saja sudah cukup. Kita harus membersihkan semua benda yang ada di ruangan itu," kata Repp.
Ancaman penyakit dari tas belanja itu terungkap dalam penelitian terhadap kasus penularan kuman sakit perut di antara sejumlah remaja putri yang tengah mengikuti pertandingan sepak bola di Washington, Amerika Serikat. Tas itu disimpan dalam kamar mandi hotel yang menjadi tempat menginap gadis yang sakit perut. Keesokan harinya, remaja yang sakit itu pulang. Tas di kamar mandi kemudian digunakan untuk mengantarkan kue bagi tim sepak bola.
Untuk mengurangi sampah plastik, pemakaian tas belanja yang dapat dipakai berkali-kali dianjurkan sebagai pengganti kantong plastik sekali pakai. Namun tas belanja ternyata juga memiliki efek buruk: dapat menyebarkan penyakit.
Comments