Green Kosambi Dirikan Pusat UKM Fesyen Ramah Lingkungan Terpadu
- ratna tia
- Jul 28, 2017
- 3 min read
(GSM) Bandung membuka ekosistem dunia fesyen ramah lingkungan | goodie bag

"Dengan kami menyediakan mesin-mesin baru seperti Jeqnologia Laser, Optimum Digital Ultra Wide direct to fabric printing, CAD/CAM pola, mesin-mesin jahit, obras, dan mesin garmen lainnya yang harganya cukup signifikan, kami harapkan dapat membantu para pelaku UKM dan startup yang ingin mendapatkan akses atau belajar terhadap mesin-mesin tersebut tanpa harus mengeluarkan modal untuk membelinya."
Francis menambahkan pihaknya juga akan membimbing para UKM dan startup dari segi teknologi produksi spurcing bahan, branding, promoai, pemasarab dan hukun, agaf mereka bisa semakin tumbuh dan berkembang usahanya, sehingga mereka kelak bisa menjadi pilar-pilar yang kuat untuk mendukung perekonomian daerah dan nasional.
Tujuannya adalah agar pengembangan pasar produk fesyeb lokal khususnya modest wear dan drnim dapat dibuka lebih luas. Selain itu, agar pengembangan teknologi produksi lokal bisa bersaing di pasar dalam negeri dan global.
"Fesyen lokal masih menjadi anak tiri. Pasar memprioritaskan ruangnya untuk produk-produk impor, sehingga produk fesyen lokal kurang mendapat tempat," lanjutnya.
Adapun, tantangan lain yang tak kalah penting adalah sinergi industri hulu ke hilir mulai dari pabrik tekstil/garmen, perancang busana, hingga ke urusan pasar.
Oleh karena itu, GSM menciptakan ekosistem fesyen dimana produsen mesin, bahan kimia, pabrik tekstil/garmen, perancang busana, sampai ke market place dan lembaga pendidikan, fotograf, periklanan, hukum, HKI, dan lembaga pembiayaan/perbankan dapat berinteraksi dan bersinergi.
"Dalam hitungan bulan, selalu muncul mode fesyen baru. Ini tak lepas dari produktivitas para desainer fesyen lokal yang inovatif merancang baju-baju model baru dan munculnya generasi muda kreatif yang antusias dengan industri fesyen," ujarnya dalam acara 'Fashion Techology Revolution - New Generation Green Art' di Bandung, Selasa (18/7/2017).
Terkait dengan itu, dia menilai masyarakat sebagai pasar pun semakin cerdas dan berselera tinggi dalam memilih produk fesyen. Namun, di sisi lain, subsektor ini masih mengalami banyak tantangan.
The Green Kosambi Sourcing Mall (GSM) Bandung membuka ekosistem dunia fesyen ramah lingkungan yang terintegrasi di dalam satu areal.
CEO Green Kosambi Francis Dina Kartantya menjelaskan ekosistem fesyen tersebut dibuka untuk mengikuti perkembangan tren fesyen yang terus berubah dengan cepat.
Industri Bioplastik Harapkan Insentif | goodie bag
Pemerintah juga mesti memperhitungkan manfaat bagi sektor industri yang lebih ramah lingkungan. Produksi biodegradable tidak memerlukan biaya tambahan untuk pengelolaan limbah.
Herman menyatakan utilisasi pabrik untuk bijih Enviplast baru sebatas 5% dari kapasitas 300 ton per bulan.
Hal ini terjadi karena perusahaan masih terbentur ketidakpastian permintaan produk ramah lingkungan itu.
Di samping itu, dia justru melihat rencana pengenaan cukai sebagai peluang bagi industri plastik ramah lingkungan. Pengenaan cukai akan mengikis perbedaan harga plastik konvensional dengan Enviplast.
Produsen bioplastik berharap pemerintah menyiapkan regulasi yang menjamin ketersediaan pasar bagi produk pengemasan dan kantong terbarukan. Sebab industri yang biasa menyerap bahan baku plastik belum menganggap harga komoditas degradable lebih kompetitif. “Dari segi cost, produk biodegradable lebih mahal tiga kali lipat,” ujar Herman
Dia optimistis regulasi pemerintah bisa menjamin penyerapan produk itu di dalam negeri. Terlebih, sektor industri itu masih memiliki peluang besar untuk berekspansi dalam jangka panjang. “Kami itu sangat tergantung market sebenarnya kalau pemerintah bisa tingkatkan market, sampai 10.000—20.000 ton per tahun misalnya, saya rasa tidak sulit bagi kami untuk penuhi permintaan itu.”
“Kalau sekarang tanpa dukungan pemerintah, menjual produknya masih susah,” ujar Presiden Direktur PT Inter Aneka Lestari Kimia Herman Moeliana, Senin (8/5).
Inter Aneka Lestari Kimia merupakan produsen bioplastik dengan merek dagang Enviplast. Pabrik enviplast memiliki 30 lini produksi dengan kapasitas produksi 1.000 ton bijih plastik setiap bulan. Permintaan produk masih sangat kecil, hanya sebesar 5 ton per bulan.
Pelaku industri menanti insentif pemerintah untuk mendorong peningkatan kapasitas produksi bioplastik. Biaya produksi produk ramah lingkungan itu masih lebih tinggi dibandingkan dengan plastik konvensional.
Teknologi Ramah Lingkungan Greenbelt Dikaji | goodie bag
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (B3) Tuti Hendrawati Mintarsih mengungkapkan pemerintah mendorong implementasi teknologi terbaru yang efisien dan tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. “Teknologi ramah lingkungan merupakan yng ramah sumber daya alam dan sedikit mengeluarkan limbah berbahaya, baik padat, cair maupun gas. Risiko bencananya juga rendah. Dengan verifikasi teknologi itu, maka informasi kinerja dan penyediaan teknologi dapat kami sertakan dengan bukti-bukti yang mendukung,” jelas Tuti.
Noer menjelaskan untuk teknologi ramah lingkungan yang diklaim Greenbelt, KLHK sudah melakukan pra-review sebelum penandatanganan MoU dengan Jababeka dilakukan. KLHK juga akan memantau jalannya proyek tersebut untuk memastikan implementasi zero waste.
Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Noer Adi Wardojo mengatakan verifikasi klaim teknologi akan memudahkan calon pengguna dan lembaga pembiayaan mendapatkan informasi soal implementasi teknologi tersebut.
“Untuk proses verifikasi, kami mengacu ke standar internasional ISO 14034. Review ini sudah mengarah ke implementasinya. Ada info untuk publik misalnya seperti apa aplikasinya, cara kerjanya, luas lahan yang dibutuhkan, dan sebagainya,” kata Noer di Jakarta, Selasa (25/4).
Greenbelt Resoureces merupakan perusahaan penyedia teknologi pengelolaan produk akhir asal Amerika Serikat, yang pada saat kunjungan Wakil Presiden AS Mike Pence ke Indonesia, telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan Kawasan Industri Jababeka.Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan melakukan peninjauan pada klaim yang diajukan penyedia teknologi ramah lingkungan untuk produk pembuangan, Greenbelt Resources.
Comments