top of page

Sampah dari Kota Yogya Terbesar Masuk Piyungan

  • Writer: ratna tia
    ratna tia
  • Jul 18, 2017
  • 4 min read

Ratusan ton sampah dari Kota Yogyakarta dikirim ke TPA Piyungan | tas spunbond jakarta

Astri menyarankan sosialisasi yang dikemas dengan menarik serta humanis, lebih ampuh untuk menyentuh kesadaran masyarakat dalam mengurangi penggunaan kantong plastik sehari-hari.


Astri, warga Yogya, mengatakan kantong plastik berbayar di minimarket tidak mampu menyadarkan masyarakat untuk mengurangi konsumsi sampah plastik.


"Bagi orang yang tingkat ekonominya menengah ke atas, mereka tidak mau ribet dengan peraturan tersebut. Mereka tidak segan merogoh koceknya untuk membeli kantong plastik, artinya cara tersebut tidak efektif dan saya tidak setuju," tegasnya.


Selain itu, dalam pembuatannya plastik dibuat dari zat-zat yang dapat berdampak terhadap menurunnya kualitas lingkungan.


Namun rencana kantong plastik berbayar di minimarket, yang akan diterapkan pada 21 Februari 2016, dianggap tidak akan efektif.


Meningkatnya jumlah sampah plastik di Yogyakarta menurut Halik disebabkan karena saat ini kebutuhan masyarakat akan kemasan meningkat.


Terlebih saat ini hal-hal yang instan sangat digandrungi dan menjadi idola.

Padahal sampah plastik menyimpan bahaya bagi lingkungan, sampah plastik tidak mudah terurai dan bisa bertahan sampai ratusan tahun.


"Informasi terakhir, secara umum sudah sangat tinggi sampah yang masuk ke TPA Piyungan. Kemudian kalau dulu sampah organiknya lebih banyak, sekarang lebih banyak sampah anorganik, khususnya plastik," ujar Direktur Eksekutif WALHI Yogyakarta, Halik Sandera.


Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Yogyakarta melihat saat ini produksi sampah plastik di Yogyakarta terus meningkat. Bahkan mendominasi sampah yang tiap harinya di setor ke TPA Piyungan.


"Ini bukan masalah sepele, saya prihatin jika lewat depan-depan TPS (tempat pembuangan sementara), plastiknya banyak banget," jelas Ika Rostika, Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta.


Jumlah sampah yang dihasilkan bisa sampai 240 ton perhari dan menjadikan Kota Yogyakarta pemasok terbesar sampah ke TPA Piyungan.


Jumlah itu akan bertambah jika Kota Yogyakarta menghadapi masa-masa liburan dan dibanjiri wisatawan.

Rata-rata sampah yang dihasilkan tiap harinya adalah antara 210-220 ton.


Dalam satu hari, dari data Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta, ratusan ton sampah dari Kota Yogyakarta dikirim ke TPA Piyungan.



Kalau Perlu Harga Mahal | tas spunbond jakarta

Bisa dianalogikan dengan rokok, ketika itu masih terjangkau, kepedulian orang untuk melindungi kepentingan kesehatan lingkungan agak kurang.


Tetapi kalau itu diarahkan dengan policy yang ekstrem maka ya pasti masyarakat mikir. Hal ini harus dengan pendekatan komperhensif dan jangan parsial, jangan sepotong-potong.


Policy juga harus melihat ke semua pihak yang berkepentingan. Kita lihat efektivitasnya seperti apa.


Akhirnya terkait kebijakan itu, maka berapapun akan dibayar, ini satu hal yang harus diantisipasi juga.

Sehingga kalau perlu mahal.

Berbicara menengah ke bawah, mereka akan berpikir, masa saya belanja lebih murah dari plastiknya.


Ya, ini hanya sebuah asumsi awal. Kemungkinan tidak akan berdampak luas kalau bertemu dengan kelompok konsumen yang semacam ini.


Maksud saya, kemampuan daya beli itu mengabaikan hal-hal yang baik yang seharusnya dilakukan.



Tetapi hambatan yang bisa muncul adalah ketika konsumen punya daya beli.


Hasil pengamatan kami, justru memang kesadaran konsumen yang rendah itu adalah konsumen menengah atas.


Pemberdayaan konsumen di sini menjadi penting. Terkait dengan harga, disini sebagai sarana untuk pendidikan, supaya orang tidak menggunakan itu.


Untuk menerapkan kebijakan penggunaan kantong plastik, pendidikan konsumen penting, karena apa artinya kebijakan kalau kemudian di tingkat pengguna tidak ada pengetahuan dan kesadaran yang cukup. Sehingga ini harus digarap.


MESKI sudah terlambat, kata orang kan lebih baik terlambat dari pada tidak. Jadi kebijakan yang berorientasi kepada peningkatan kondisi dan kualitas lingkungan hidup akan berdampak sangat luas ke masyarakat.

Soal penggunaan kantong plastik, seharusnya ini kebijakan yang sudah lama diambil, kita sudah lama mendorong pemerintah. Terkait pelaksanaan, sebaiknya dilakukan upaya lebih lanjut, tidak hanya berhenti di level produsen.

Karena kalau tingkat produksinya masih tinggi maka akan tetap sama saja. Artinya harus ada policy yang membatasi itu di tingkat produksi. Kemudian juga produk sejenis yang selama ini dikategorikan tidak ramah lingkungan.

Kurangi Sampah Plastik, Harga Kantong Plastik Harus Mahal | tas spunbond jakarta




Sementara itu, Emma sebagai mahasiswa menyetujui rencana pemberlakukan kantong plastik berbayar di mini market. Hal tersebut dapat mengurangi sampah plastik karena masyarakat akan kembali berpikir untuk mengeluarkan uang lebih demi mendapatkan kantong plastik.

"Hal tersebut, secara berkelanjutan, bisa menekan pemakaian kantong plastik. otomatis akan mengurangi global warming. Kalau aku menyikapi hal tersebut bisa dengan membawa tas sendiri dari rumah yang bisa menggantikan peran kantong plastik dan bisa menampung barang belanjaan dari mini market tersebut," pungkasnya.


Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan Rama. Pria yang mengaku setiap hari menyempatkan mampir ke mini market untuk membeli keperluan harian, mengaku jika pembelian kantong plastik harus dibandrol dengan harga yang tinggi.

"Bukan hanya mengumumkan kalau kantong plastik berbayar, kalau bayar hanya Rp 500 atau Rp 1 ribu saja, nggak akan berdampak apapun. Harus sekalian dibuat mahal, misalkan Rp 5 ribu atau Rp 10 ribu," terang karyawan swasta tersebut kepada Tribun Jogja, Minggu (7/2/2016).


"Bagi orang yang tingkat ekonominya menengah ke atas, mereka tidak mau ribet dengan peraturan tersebut. Mereka tidak segan merogoh koceknya untuk membeli kantong plastik, artinya cara tersebut tidak efektif dan saya tidak setuju," tegas wanita karir tersebut.

Astri mengimbuhkan bahwa sosialisasi yang dikemas dengan menarik serta humanis, lebih ampuh untuk menyentuh kesadaran masyarakat dalam mengurangi penggunaan kantong plastik sehari-hari.


Astri pesimis pemberlakuan kantong plastik berbayar di mini market tidak mampu menyadarkan masyarakat untuk mengurangi konsumsi sampah plastik.


Penetapan kantong plastik berbayar di mini market, yang akan diterapkan pada 21 Februari 2016 mendatang menuai pro dan kontra dari masyarakat. Satu di antara masyarakat yang menolak kebijakan tersebut adalah Astri.

Ia mengatakan jika cara mengurangi penggunaan kantong sampah dengan aturan seperti itu, tidak efektif.



 
 
 

Opmerkingen


Goodybag BSD

Also Featured In

    Like what you read? Donate now and help me provide fresh news and analysis for my readers   

Donate with PayPal

© 2023 by "This Just In". Proudly created with Wix.com

bottom of page