Gantikan Kantong Plastik Dengan Tas Spunbond
Kampanye pemerintah diet kantong plastik | spunbond tangerang
Harga yang terjangkau serta menariknya pilihan warna yang dihadirkan tentu menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi kelebihan lainnya dari bahan ini yang bisa didapatkan oleh para penggunanya.
Membagikan secara gratis tas spunbond sebagai souvenir pun sebenarnya sangatlah membantu. Salah satunya membantu usaha pemerintah dalam diet kantong plastik. Dimana tas spunbond ini bisa jadi pilihan pengganti tas plastik saat berbelanja.
Beragam aplikasi model tas dari bahan spunbond sendiri bisa dibilang cukup beragam. Beberapa pilihan diantaranya adalah bottle bag, tas serut atau string bag, folable bag atau tas lipat maupun shopping bag. Aplikasi tas ini bisa disesuaikan pula dengan kebutuhan ataupun momen yang ingin Anda tonjolkan. Tentunya dengan tambahan logo ataupun motif yang dapat disablon dengan sangat mudah. Warna yang timbul pun sangat cantik dan tidak cepat menghilang atau pudar saat digunakan.
Mendukung kampanye pemerintah untuk diet kantong plastik, rasanya tak berlebihan kalau tas spunbond ini menjadi pilihan. Terlebih untuk Anda yang ingin memberikan souvenir berbeda kepada saudara ataupun rekan.
Anda bisa menjadikan tas ini sebagai pengingat kenangan akan momen tertentu. Misalkan saja Anda menjadikan bahan tas spunbond dengan model yang menarik sebagai souvenir pernikahan. Setidaknya ada beberapa model tas yang bisa Anda buat dari bahan spunbond ini sendiri.
Budget yang murah meriah dengan pilihan warna yang beragam tentu menjadikan spunbond pilihan yang tepat. Apalagi bahan spunbond pun sangat mudah untuk disablon dengan berbagai logo atau motif menarik.
Ini pulalah yang coba ditawarkan oleh produsen tas spunbond, sebagai salah satu tas ramah lingkungan. Sebagai pengganti paper bag, tentunya tas ini jauh lebih awet dan tahan lama. Tas berbahan spunbond dapat digunakan berulang kali dalam berbagai kesempatan, termasuk saat berbelanja.
Spunbond sendiri sebenarnya adalah nama bahan untuk pembuatan tas. Bahan ini memiliki nama lain bahan non woven atau pur yang berbeda dari tas plastik kebanyakan. Pasalnya bahan tersebut bisa dijadikan pengganti plastik yang saat ini tengah giat dilakukan diet kantong plastik. Jenis bahan spunbond sendiri pun sebenarnya sudah banyak dipilih oleh perusahaan sebagai media promosi. Hal ini dikarenakan bahan spunbond dibandrol dengan harga yang sangat murah dan terjangkau.
Produsen tas spunbond bisa Anda jadikan pilihan untuk buah tangan atau souvenir. Begitu banyak pilihan tas berbahan spunbond yang dapat dijumpai di pasaran.
Bahkan ragam tas inipun tak mengenal batas, dengan variasi model serta detail yang menarik. Keunikan tas ini pulalah yang menjadikan para pemesannya bisa berkreasi sesuka hati.
Dimana mereka bisa memesan tas berbahan spunbond serta mengkreasikan detail ataupun motif yang diinginkan.
Kantong dari Singkong Siap Gantikan Plastik Belanja | spunbond tangerang
Herman tidak memungkiri bahwasanya tidak mudah meyakinkan perusahaan untuk mau memanfaatkan Enviplast, yang harganya lebih mahal dari harga kantong plastik biasa dan belum dikenal pasar. Jadi, beragam edukasi pun terus dilakukan guna membangun kesadaran konsumen. Salah satunya melalui program public relations ataupun pameran.
Adapun beberapa pameran yang pernah diikuti adalah Asian Packaging Conference on Green Packaging Revolution di Jakarta yang diselenggarakan oleh Indonesian Packaging Federation (IPF). Program ini bertujuan mengedukasi seluruh perusahaan mengenai kemasan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kemudian, ada juga pameran internasional “Eco Products” di Tokyo Big Sight, Jepang, yang diselenggarakan Japan Environmental Management Association for Industry (JEMAI). “Komunikasi edukasi kepada masyarakat ditekankan pada proses produksi dan produk akhir serta limbah Enviplast yang dapat melindungi dan menyelamatkan lingkungan dan bumi,” pungkas Herman.
“Adanya sanksi ini diharapkan masalah sampah kantong plastik di Indonesia, khususnya di Jakarta, bisa ditekan. Kami optimistis di masa mendatang akan semakin banyak konsumen, baik korporasi maupun individu, yang menggunakan Enviplast. Pabrik kami memiliki kapasitas produksi terpasang sekitar 3.000–5.000 ton per tahun, namun produksi saat ini masih sekitar 2.000 ton per tahun,” terang dia.
Enviplast dapat diaplikasikan sebagai bahan yang mirip dari fungsi plastik, seperti kantong belanja, kantong binatu, celemek masak, hingga pembungkus peralatan elektronik, pembungkus suku cadang dan aksesori otomotif, dengan menyasar pasar B2B. Namun, target utama dari Aneka Lestari Kimia bukanlah menjual produk tersebut, melainkan memproduksi dan menjual bahan baku atau biji resinnya.
“Tujuan kami membuat produk mirip dari fungsi plastik adalah mengedukasi pasar. Bila tingkat kepedulian konsumen dan permintaan sudah meningkat, pabrik-pabrik pengolahan plastik bisa membeli biji resinnya. Kalau perlu mesin-mesin pengolahannya bisa diperoleh dari kami, sebab ada sedikit perbedaan antara mesin pengolahan plastik biasa dan Enviplast,” jelas dia.
Kondisi tersebut tak membuat Herman patah arang. Ia lebih optimistis bahwa Enviplast akan diterima konsumen karena dalam beberapa tahun ke depan harganya akan setara dengan kantong plastik, lantaran minyak bumi semakin langka dan sulit didapat. Apalagi Enviplast memang diproyeksikan sebagai jawaban atas permasalahan harga bahan baku plastik dari minyak bumi yang cenderung naik dan semakin mahal.
Faktor lain yang diprediksi membuat permintaan melonjak adalah adanya pengesahan Peraturan Pemda DKI Jakarta No.3/2013 mengenai pengelolaan sampah. Perda ini mencakup denda Rp5 juta–Rp25 juta bagi pengelola pusat perbelanjaan yang tidak menggunakan kantong belanja ramah lingkungan. Berkaitan dengan sampah plastik, belum banyak orang yang sadar ataupun peduli akan dampak buruk yang ditimbulkan bagi lingkungan. Padahal sebagian besar sampah kantong plastik berasal dari kegiatan jual-beli masyarakat.
Enviplast sebetulnya bukan inovasi baru bagi Aneka Lestari Kimia. Pasalnya, penelitian dan pengembangan produk bio-degradable ini sudah dimulai sejak tahun 2006 dan diperkenalkan pertama kali pada tahun 2011 dalam bentuk kantong sampah ramah lingkungan di Sea Games, Palembang. Sayangnya konsumen kurang responsif terhadap produk ini.
Harga produksi yang mencapai dua kali lipat dari biaya produksi plastik menjadi salah satu alasan Enviplast belum sepenuhnya diterima di pasaran sampai saat ini. Padahal produk ini merupakan satu-satunya di dunia, dan mampu menjadi ikon produk Indonesia di dunia bila permintaannya meningkat dan mampu merangsek pasar global.
Bahan utamanya terbuat dari bahan-bahan alami yang dapat diperbarui, seperti tepung singkong (pati) dan turunan minyak nabati. Hal ini menjadikan Enviplast ramah lingkungan, aman bagi pertumbuhan tanaman, dan tidak berbahaya bagi hewan, baik di daratan maupun di dalam air. “Kandungan bahan alami sekitar 40% tepung singkong, turunan minyak nabati plus bahan alami lainnya. Tapi, akan terus ditingkatkan hingga mencapai 60%,” kata Herman Moeliana, Director PT Inter Aneka Lestari Kimia.
Enviplast tampak seperti plastik, tetapi sama sekali bukan plastik. Jadi, meski bisa terdegradasi dalam waktu singkat dari 3 hingga 6 bulan—dibandingkan dengan plastik dari bahan baku berbasis minyak bumi yang membutuhkan waktu hingga ratusan tahun—dalam urusan kekuatan kapasitas beban, Enviplast tidak kalah dengan kekuatan plastik pada umumnya.
Enviplast lahir dari banyaknya permasalahan kantong plastik, mulai dari kelangkaan bahan bakar fosil sebagai bahan baku sampai polusi plastik di alam. Produk bio-degradable berbahan singkong ini diharapkan jadi pengganti plastik belanja.
Berdasarkan data yang dirilis Yahoo!News, Indonesia tercatat menghasilkan lebih dari 100 miliar kantong plastik setiap tahun. Jumlah ini sama dengan 12 juta barel minyak bumi, atau setara dengan nilai Rp11 triliun. Sampah kantong plastik menghabiskan waktu hingga ratusan tahun untuk dapat terurai dan telah membunuh hingga lebih dari 1 juta hewan laut per tahunnya.
Melihat kenyataan ini, Inter Aneka Lestari Kimia—selaku produsen Aquaproof, sekaligus produsen plastik masterbatch dan compound untuk keperluan industri pengolahan plastik—mencoba menawarkan terobosan baru. Perusahaan ini merilis produk bio-degradable, yakni kantong berbahan alami yang dapat diperbarui, pengganti kantong plastik yang berbasis minyak bumi, seperti polyethylene (PE) dan polypropylene (PP). Produk ini diberi merek “Enviplast”.
Seribu Tas Ramah Lingkungan Disebar Sebagai Pengganti Kantong Plastik | spunbond tangerang
Merubah suatu kebiasaan mememang tidak mudah, tetapi cera berlahan pengunaan kantong plastik secara bertahap akan terealisasi,” imbuhnya, Senin (22/02).
Arief Hidayat menegaskan, di Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2016 ini, sebagaimana telah diprogramkan Walikota Tarakan mengenai pengelolaan Sampah Semesta, dimana sampah - sampah rumah tangga akan dijemput atau diambil oleh petugas kebersihan kesetiap rumah penduduk, sehingga di Kota Tarakan kedepannya diproyeksikan tidak terdapat lagi tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang selama ini berada disisi jalan.
“Harapan kedepan, bagaimana kesadaran serta partisipasi masyarakat sangat kita butuhkan. Sehingga kita dapat sama - sama mengurangi (sampah plastik), minimal apa yang bisa dilakukan dari dampak (red, sosialisasi) ini, sedikit ada berkurang (volume sampah plastik),” pungkas Wakil Walikota .
“Dalam sosialisasi ini dibagikan seribu tas ramah lingkungan kepada masyarakat, tujuannya adalah bagaimana kita (masyarakat) dapat mengurangi sampah - sampah plastik yang sulit untuk diurai (red, dihancurkan), dan membutuhkan waktu yang sangat lama,” ungkap Arief Hidayat.
Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2016, Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tarakan kampanyekan Gerakan Indonesia Bebas Sampah (GIBS) 2020, dengan cara berkeliling kota sekaligus mensosialisasikan upaya pemerintah bersama masyarakat menguragi penggunaan kantong plastik, terutama saat berbelanja.
Wakil Walikota Tarakan, HK Arief Hidayat, yang turut mensosialisasikan GIBS 2020 ini menyambagi beberapa pasar yang ada di Kota Tarakan, yakni dengan membagi - bagikan Tas Ramah Lingkungan sebagai pengganti kantong plastik kepada para pengunjung pasar, sebagai salah satu upaya meminimalisir volume pengunaan kantong plastik.