Tolak Linu "Ayo Peduli Lingkungan" Datangi Pasar Cijantung
- ratna tia
- Jul 3, 2017
- 4 min read
Kampanye PT Sido Muncul melalui produk Tolak Linu Herbal "Ayo Peduli Lingkungan" kembali hadir di tengah-tengah masyarakat | jual spunbond motif

Dalam kesempatan ini, Tolak Linu juga memperkenalkan produk barunya yakni Tolak Linu Mint. Tolak Linu Mint merupakan pengembangan dari Tolak Linu Herbal yang sudah beredar dipasar sejak Juli 2015 lalu. Produk ini terbuat dari 100 persen herbal sehingga aman dikonsumsi setiap hari. Tolak Linu Mint ini bekerja dengan cara melancarkan peredaran darah sehingga capek dan pegal hilang. Badan jadi sehat, segar dan bebas linu.
Kampanye "Tolak Linu, Ayo Peduli Lingkungan" ini sekaligus mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan terutama yang berkaitan dengan penggunaan kantong plastik. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya memberikan apresiasi atas inisiatif Sido Muncul meluncurkan iklan layanan masyarakat Tolaklinu, Orang Bijak #tolakkantongplastik. Intinya adalah Lingkungan yang sehat untuk orang yang sehat. “Kita sangat membutuhkan kampanye media publik," ujar Siti Nurbaya.
Tiga sahabat, Wiwik, Fahmi, dan Syifa juga mendukung penuh program Tolak Linu #TolakKantongPlastik. "Kami dukung kegiatan ini sehingga dapat mengurangi sampah plastik yang beredar," ujar Wiwik. "Dengan penggunaan kantong ini (recycle bag) kita bisa pakai berulang kali dan bisa mengurangi penggunaan sampah plastik," tambah Syifa.
Kampanye Tolak Linu meraih banyak dukungan dari para pengunjung Pasar Cijantung, seperti Haryanto dan Ibu Tiah yang memuji kampanye Tolak Linu. "Bagus banget ya, kalau belanja bawa ini kan bisa dipakai berulang kali. Jadi, bisa mengurangi penggunaan sampah plastik," ujar Hartono.
“Plastik itu tidak bisa dihindari, tapi bisa dikelola supaya bisa menjadi limbah yang berguna. Kita bisa dan harus dimulai," ujar Irwan Hidayat, Presiden Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
Setiap hari Indonesia menghasilkan 200 ribu ton sampah, dengan 30 ribu ton sampah plastik, yang bisa didaur ulang 10 ribu ton, dan sisanya membebani lingkungan. Fakta inilah yang mendorong Tolak Linu untuk membuat gerakan peduli lingkungan dengan cara mengurangi penggunaan kantong plastik. Dengan membangun tren dan budaya menggunakan kantong belanja yang bisa digunakan berkali-kali, penggunaan ratusan bahkan ribuan kantong plastik akan menurun.
Penggunaan kantong plastik memang perlu dikurangi karena limbah dari kantong plastik dapat merusak lingkungan, pencemaran, banjir dan rusaknya ekosistem. Limbah plastik juga berbahaya bagi manusia, jika dibakar dapat menyebabkan pencemaran udara dan gangguan pernafasan.
Di Pasar Cijantung ini, tim Tolak Linu membagikan sekitar 1000 kantong daur ulang (recycle bag) kepada para pengunjung pasar. Melalui kegiatan ini Tolak Linu ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan kantong daur ulang untuk menggantikan kantong plastik kresek yang biasa dipakai untuk membawa barang belanjaan.
Kampanye PT Sido Muncul melalui produk Tolak Linu Herbal "Ayo Peduli Lingkungan" kembali hadir di tengah-tengah masyarakat. Setelah mengunjungi Pasar Anyar, Tangerang beberapa hari lalu, giliran Pasar Cijantung, Jakarta Timur yang dikunjungi oleh tim Tolak Linu pada Kamis (28/7).
Tolak Kantong Plastik Sekarang! | jual spunbond motif
Tolak Linu Herbal mengajak masyarakat untuk memulai aksi peduli lingkungan #TolakKantongPlastik melalui foto tolak kantong plastik di Instagram. Mari kita mulai peduli terhadap nasib lingkungan, mulai bawa kantong belanja sendiri dari rumah dan tolak penggunaan kantong plastik untuk masa depan anak cucu kita lebih baik.
Aksi kecil Anda lebih berharga daripada ribuan kata manis tapi tak berbuat apa-apa. #TolakKantongPlastik #SampahJadiEmas @tolaklinuherbal.
Memang saat ini pemerintah mulai menyadari bahaya kantong plastik dengan memberlakukan aturan membayar Rp 200 tiap kantong plastik digunakan. Tapi bila mau jujur angka tersebut tak akan terlalu membuat efek jera, apalagi kepada kalangan atas yang notabene konsumen modern market.
Berbeda dengan sampah organik yang bisa terurai dalam hitungan hari hingga bulan. Sampah kantong plastik baru bisa terurai sempurna dalam waktu ratusan tahun lamanya. Bayangkan bila sampah kantong plastik mencemari tanah atau air di sekitar kita bagaimana nasib anak cucu kita kelak?
Tapi banyak yang tak menyadari bahaya dibalik kepraktisannya. Sampah kantong plastik yang tidak diproses begitu berbahaya bagi lingkungan.
Tapi banyak yang tak menyadari bahaya dibalik kepraktisannya. Sampah kantong plastik yang tidak diproses begitu berbahaya bagi lingkungan.
Anda yang terlahir tahun 80an atau 90an mungkin masih ingat bagaimana dulu ibu kita selalu membawa tas belanja ketika akan belanja ke pasar. Namun, kini pemandangan itu jarang sekali kita temui, bahkan di daerah non urban sekalipun.
Hari Sampah, Gunungan Plastik hingga Diet Kantong Kresek | jual spunbond motif
Adapun tujuan terakhir kegiatan Mapala tersebut adalah mendukung Indonesia bebas sampah plastik tahun 2020. "Dan pada acara ini kami juga memamerkan beberapa foto sampah yang ada di Kota Surabaya," tutup Bojes.
"Untuk mengurangi sampah plastik berbayar, kita membagikan 250 goody bag atau tas daur ulang atau tas kain yang bisa dimanfaatkan beberapa kali," imbuh Bojes.
Tujuan mereka yang kedua adalah mendukung program pemerintah tentang kantong plastik berbayar yang ada di seluruh Indonesia.
( Baca : Cinta Alam Lewat Bisnis Tas Ramah Lingkungan )
"Kita membuat gunungan sampah di mana gunungan sampah ini seolah-olah adalah Gunungan Sekaten, tapi di sini kali ini kita membuatnya dengan sampah plastik," ucap mahasiswa semester akhir yang aakrab disapa Bojes saat berbincang dengan Liputan6.com di area Taman Bungkul, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (21/2/2016).
Ketua Umum (Ketum) Mapala Pawitra, Romadhon Arif Firmansyah mengatakan, puluhan anggota Mapala Pawitra ingin mengajak dan menyadarkan masyarakat Kota Surabaya tentang bahaya sampah plastik dan styrofoam.
Dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Pawitra Universitas PGRI Adi Buana Surabaya memamerkan Gunung Sekaten yang terbuat dari sampah plastik. Gunungan ini merefleksikan Indonesia darurat sampah plastik.
コメント