top of page

Jangan Pandang Sampah Plastik Sebelah Mata, Industri Daur Ulangnya Ternyata Menjanjikan!

  • Writer: ratna tia
    ratna tia
  • Jul 3, 2017
  • 4 min read

Berbisnis daur ulang plastik untuk pasar ekspor | jual spunbond bag

"Sekarang saja kami sudah dibebani PPn. Seharusnya cukup PPh saja. Belum lagi wacana pengenaan cukai plastik. Ya lebih baik dukung pendaur ulang plastik," kata dia.


Belum lama ini, ADUPI juga ikut bergabung dengan 16 asosiasi produsen dan pengguna plastik untuk menolak wacana pengenaan cukai plastik. Melalui penolakan itu, ADUPI berharap, industrinya bisa lebih diperhatikan pemerintah untuk jadi solusi terbaik sampah plastik.


Yang jelas, Christine berpendapat, pendaur ulang plastik harus lebih diperhatikan pemerintah. Terlebih lagi, katanya, bisnis ini bisa menjadi solusi atas sampah-sampah plastik yang selama ini selalu dijadikan isu bagi pemerintah untuk mencari tambahan pendapatan negara.


Saat ini, Christine menjelaskan, ADUPI yang baru dibentuk pada 2015 lalu baru berhasil mengumpulkan sekitar 130 anggota pendaur ulang plastik. Cuma, dia tidak mengetahui secara persis berapa jumlah industri pendaur ulang plastik di Indonesia.


Christine yang juga Ketua Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) mengatakan, potensi bisnis daur ulang plastik terbilang cukup besar. "Misalnya tahun lalu, dari konsumsi plastik sekitar 3-4 juta ton per tahun, bisnis daur ulang bisa mencapai 400.000 ton per tahun. Itu belum dari perusahaan daur ulang di luar Adupi," katanya.


Namun, dia mengakui, banyak produk olahan plastik hasil daur ulang masih kalah dengan produk-produk asal China. Untungnya, lanjut Christine, sebagian besar ekspor hasil daur ulang plastik di Indonesia juga menuju China, Korea, dan negara lainnya.


Salah satu hasil daur ulang yang paling gampang ditemui adalah dakron untuk isian bantal dan boneka. "Kami juga menghasilkan produk geotex, yang biasa digunakan untuk lapisan jalan," kata dia.


Christine menjelaskan, dari produk yang ada, sebagian besar hasil daur ulang berupa cacahan. Namun, untuk pasar ekspor, produk yang dijual tak hanya cacahan, tetapi juga barang jadi.


Misalnya saja Langgeng Jaya Group. Menurut Christine Halim, pemilik Langgeng Jaya Group, pihaknya bisa menghasilkan 2.000 ton plastik daur ulang per bulan. "Dari jumlah itu, ada yang dijual ke dalam negeri, ada juga yang diekspor," kata Christine, Rabu (20/4/2016).


Jangan memandang sebelah mata sampah plastik. Sampah jenis ini, khususnya yang berasal dari kemasan, justru jadi sumber utama penghasilan perusahaan daur ulang. Bahkan, ada yang berhasil berbisnis daur ulang plastik untuk pasar ekspor.


Pasar Tradisional Kok Tak Diberi Kampanye Kantong Daur Ulang? | jual spunbond bag

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan surat edaran ke setiap mal di Ibu Kota. Surat edaran itu meminta tiap pengelola mal mengganti plastik pembungkus barang dengan tas daur ulang demi lingkungan.


Handaka mengaku mendukung penuh kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut. Hal itu terbukti dari Surat Edaran, yang ketika sampai ke pihaknya pada 3 Juni 2013 lalu, langsung diberikan ke pengelola toko yang menyewa tempat di pusat perbelanjaannya. Handaka juga mengklaim surat edaran tersebut telah dijalankan oleh beberapa pengelola toko.


"Kalau kita lihat, orang beli bawang di pasar kan plastiknya langsung dibuang. Beda sama orang belanja di mal, misalnya Metro, itu kan bagus kantongnya, jadi bisa dipakai lagi," tuturnya.


Handaka mencontohkan, salah satu pengelola toko yaitu Metro Departement Store, telah mengganti kantong plastik dengan kantong plastik yang bisa didaur ulang. Oleh sebab itu, kata Handaka, akan lebih efektif jika kampanye gerakan penggunaan plastik daur ulang itu juga dilakukan pada pasar tradisional di DKI Jakarta.


Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mengetahui peta penggunaan plastik di kota besar seperti Jakarta. Jauh-jauh hari, kata dia, pihaknya telah melakukan imbauan kepada sejumlah pengelola toko untuk menggunakan tas daur ulang sebagai pembungkus barang.


Kami menyarankan, kenapa cuma kami? Padahal Yang perlu dididik itu sebenarnya pasar-pasar tradisional," ujar Handaka, CEO Kuningan Mal, saat dihubungi wartawan, Rabu (12/6/2013).


Surat Edaran (SE) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2013 tentang Penggunaan Kantung Daur Ulang di pusat perbelanjaan diapresiasi positif pengelola pusat perbelanjaan. Di sisi lain, mereka meminta kebijakan yang sama diterapkan di pasar tradisional.

Waspada, Kantong Plastik Daur Ulang Berbahan Bekas Medis Picu Kanker | jual spunbond bag



Kami ingin mengajak masyarakat untuk mengenali penggunaan kantong plastik secara luas. Misalnya, tidak hanya sekali pakai. Kantong plastik masih bisa digunakan maksimal lima kali pemakaian, setelah itu dibuang pada tempat sampah khusus plastik," terangnya.


Pihaknya berharap, dengan kampanye penggunaan plastik tersebut, publik dapat mengetahui penggunaan kantong plastik secara tepat. Gilang menjelaskan, masyarakat perlu mengetahui perbedaan kantong plastik dari bijih plastik murni dan hasil daur ulang.


"Bahannya itu steril atau tidak, higenis atau tidak kita tidak tahu. Ketika nanti diproduksi dan jadi kantong plastik, dipakai untuk membungkus makanan, itu akan berpotensi membuat migrasi partikel ke makanan. Dan ketika makanan ditelan ke dalam tubuh, partikel itu tidak bisa diolah. Nah di dalam tubuh akan berpotensi jadi kanker," jelasnya.


Berbeda dengan kantong plastik murni yang diproduksi pabrikan, mulai dari pemilihan bahan, proses produksi hingga barang jadi, semua telah melewati audit dan sertifikasi dari lembaga yang berwenang.


Sedangkan, menurut Gilang, penggunaan kantong plastik daur ulang sangat rentan menularkan penyakit. Sebab selain bahan-bahannya yang tidak sehat, dari proses hingga barang jadi pun tidak terjamin kebersihannya.


"Kantong plastik dari biji plastik murni cenderung halus saat diraba, tak berbau plastik menyengat saat dibaui dan lebih transparan saat diterawang," kata MC.


Ia mengungkapkan, kantong plastik hasil daur ulang cenderung berbau plastik menyengat jika dibaui. Saat diraba, akan terasa kasar bagian permukaannya. Terakhir, ada banyak bintik-bintik biji plastik saat diterawang.


"Begini cara membedakan dua kantong plastik itu. Ingat, pakai 3D ya, dicium, diraba dan diterawang," tutur sang pembawa acara.


"Susah dibedakan. Secara fisik mirip semua, hanya beda warna," ucap Murtina menyerah.


Salah satu pengunjung alun-alun, Murtina, yang secara sukarela mengajukan diri mengikuti tantangan menebak kantong plastik murni dan hasil daur ulang, mengaku cukup kesulitan. Panitia telah menyiapkan dua kantong plastik warna ungu dan biru muda.


Sinar Joyoboyo Plastik, sebagai salah satu pelopor industri kantung plastik di Indonesia, sengaja hadir di pusat jajanan di ibukota Kabupaten Semarang, untuk mengedukasi masyarakat tentang kantung plastik sehat, serta penggunaan kantung plastik tepat guna kepada masyarakat.


"Masyarakat umum tahunya, kantong plastik recycle itu hanya dari botol bekas. Padahal, ada yang dari botol infus, bekas medis, jenis-jenis plastik ini sangat tidak sehat," ungkap Marketing Manager Sinar Joyoboyo Plastik, Gilang Yogantoro, di Alun-alun Bung Karno, Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (22/6/2016) sore.


Tahukah Anda bahwa ternyata kantung plastik yang selama ini beredar di pasaran, ada yang berbahan daur ulang (recycle) dari material yang berbahaya? Salah satunya, berbahan dasar bekas barang-barang medis yang sangat berbahaya bagi kesehatan.





 
 
 

Comments


Goodybag BSD

Also Featured In

    Like what you read? Donate now and help me provide fresh news and analysis for my readers   

Donate with PayPal

© 2023 by "This Just In". Proudly created with Wix.com

bottom of page